Inilah 5 Perbedaan Pedagang dan Pengusaha

Photo of author

Ditulis oleh Andrian Permana

As a lecturer, researcher, trainer and also someone who likes to write

Perbedaan Pedagang dan Pengusaha – Banyak orang seringkali beranggapan ketika menjalani sebuah usaha, ia sudah menjadi pengusaha atau pebisnis. Padahal, tidak semudah itu mengklaim diri sendiri sebagai pengusaha.

Berwirausaha bukan lantas membuat orang menyandang predikat pengusaha.Pedagang dan pengusaha sama-sama disebut CEO tapi dalam kepanjangan yang berbeda.

CEO dalam konteks pedagang berarti Chief Everything Officer atau melakukan semuanya sendiri. Sedangkan CEO dalam konteks pengusaha adalah Chief Executive Officer yang berarti ia membutuhkan delegasi tugas.

Perbedaan pedagang dan pengusaha, Sumber: zekadigital.com
Perbedaan pedagang dan pengusaha, Sumber: zekadigital.com

Pengusaha butuh mendelegasikan tugas ketika orang atau pedagang tidak percaya. Juga, pengusaha memberikan kepercayaan dengan mendelegasikan sebagian tugas. Pendelegasian sebagian tugas pengusaha ditandai dengan adanya karyawan yang bisa mengambil keputusan.

Di sinilah maksud dari percaya diantara ketidakpercayaan dengan membentuk standar prosedur operasional dan memaparkan jobdesk.

Pengusaha ditandai dengan menciptakan momentum. Artinya, pengusaha selalu bergerak, tidak pasif, dan proaktif.

Bergerak dalam hal apapun, membangun relasi, membuat event, apapun yang mendukung bisnisnya secara positif, berbeda dengan pedagang yang hanya sebatas bertransaksi dan merasa sudah cukup. Jika dalam istilah optimasi SEO adalah menciptakan pangsa pasar, bukan mencari pasar.

Pengusaha membutuhkan mentor. Mentor bertugas mengontrol dan tempat berkonsultasi ketika menjalani usaha. Mentor juga bukan sembarang orang. Guru bagi pengusaha seharusnya juga pelaku usaha yang konsisten dan sebaiknya tidak berganti-ganti mentor.

Baca Juga: Pentingnya Mentor Bisnis bagi Pemilik Usaha

Beda Berbisnis dan Berdagang

Ilustrasi Dagang dan Bisnis - perbedaan pedagang dan pengusaha
Ilustrasi perbedaan dagang dan bisnis, Sumber: neyrhiza.com

Orang sering keliru memahami bahwa bisnis itu dagang, atau dagang merupakan bagian dari bisnis. Padahal keduanya sangatlah berbeda.

Mungkin kebanyakan hanya diajarkan dan memahami bahwa berdagang dan berbisnis itu adalah melakukan usaha untuk mendatangkan keuntungan.

Ketidakpahaman makna sebenarnya dari dagang dan bisnis ini membuat orang yang memiliki tujuan mulia untuk berbisnis, justru terjerumus menjadi berdagang.

Anda tidak pernah menyadari hal ini sampai merasakan bahwa hasil yang diperoleh dari berjualan selama bertahun-tahun tidak pernah meningkat. Mimpi jadi konglomerat pun terpeleset jadi tetap melarat.

Berdagang: Titik beratnya kepada hasil/keuntungan instan dan langsung dapat dirasakan.

Berbisnis: Lebih menitikberatkan pada hasil jangka panjang yang lebih besar.

Pedagang

Ilustrasi pedagang, Sumber: pojoksatu.id
Ilustrasi pedagang, Sumber: pojoksatu.id

Pedagang adalah orang atau badan membeli, menerima atau menyimpan barang dengan maksud untuk dijual, diserahkan atau dikirim kepada orang atau badan lain baik yang masih berwujud barang penting asli, maupun yang sudah dijadikan barang lain.

Oleh karena itu, pedagang mempunyai arti yaitu seseorang yang menjual suatu barang dengan menginginkan akan mendapatkan untung. Hal itu bukan berarti bahwa pengusaha tidak menginginkan untung.

Dalam melakukan suatu usahanya pedagang akan mencari barang yang memiliki harga lebih murah atau di bawah harga jual dan akan dijual lagi dengan selisih harga yang akan menjadi keuntungan dari pedagang itu.

Pengusaha

Pengusaha
Ilustrasi pengusaha, Sumber: nextluxury.com

Pengusaha adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis. Ia mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya serta mengambil tindakan yang tepat, agar memastikan kesuksesan.

Pengusaha akan memiliki investment risks atau risiko investasi yang lebih besar dari pada yang ditanggung oleh pedagang. Sebab, pengusaha belum tentu bisa mendapatkan untung mereka saat itu juga.

Lain halnya dengan pedagang yang bisa meraih untung setelah barang dagangan mereka laku.

Seorang pengusaha biasanya akan mempunyai mental yang sangat kuat dan juga tahan banting. Pengusaha juga telah terbiasa mendapat tekanan.

Hal itu disebabkan seorang pengusaha bisa saja mengalami kegagalan yang besar saat usahanya belum bisa diterima oleh masyarakat. Mental antara pedagang dan pengusaha bisa menjadi salah satu perbedaan terbesar di antara mereka.

jasa pembuatan website indonesia

Perbedaan Pedagang dan Pengusaha

Ilustrasi Perbedaan Pedagang dan Pengusaha
Ilustrasi perbedaan pedagang dan pengusaha, Sumber: littleinsight.id

Walaupun pada dasarnya sebagian orang menganggap sama, namun sebenarnya bila dikaji dengan seksama, perbedaan pedagang dan pengusaha cukup signifikan. Salah satunya adalah pedagang hanya menginginkan dagangan laris terjual serta mendapatkan penghasilan.

Sedangkan, pengusaha umumnya berpikir tentang perencanaan usaha dalam jangka panjang. Berikut ini ulasan lengkap perbedaannya.

1. Perencanaan

Seorang pengusaha pasti akan merencanakan usahanya dalam jangka pendek, jangka menengah dan juga dalam jangka panjang.

Sedangkan, bagi pedagang, umumnya mereka tidak terlalu mementingkan sebuah perencanaan. Bagi pedagang jika dagangannya laku mereka sudah sangat senang.

Sehingga, tidak ada pemantauan yang detail terhadap keuntungannya seperti yang dilakukan oleh seorang pengusaha.

Ilustrasi Perencanaan Bisnis
Ilustrasi perencanaan bisnis, Sumber: score.org

2. Cara Memandang Konsumen

Seorang pedagang menganggap konsumen adalah orang yang akan memberikan dia uang. Oleh sebab itu seorang pedagang akan berusaha “merebut” uang sebanyak-banyaknya dari konsumen dengan cara meningkatkan harga sehingga terjadilah proses tawar menawar.

Di sisi lain, seorang pengusaha lebih menjaga hubungan baik dengan konsumen. Oleh sebab itu, seorang pengusaha berusaha memberikan harga terbaik bagi konsumendengan harapan konsumen puas dan menjadi pelanggan setia bagi dia.

Cara memandang konsumen, Sumber: hassapos.id
Cara memandang konsumen, Sumber: hassapos.id

3. Cara Mendapatkan Uang

Pedagang itu merupakan orang hanya mementingkan untuk mendapatkan uang setiap hari guna melanjutkan berdagang di kemudian hari. Hanya seperti itu siklusnya.

Sedangkan pengusaha, mereka juga memikirkan hal yang sama dan berkeinginan untuk mendapatkan penghasilan setiap harinya. Namun, seorang pengusaha terus memikirkan solusi dan membentuk sistem bagaimana caranya agar uang tersebut datang menghampiri mereka.

Jadi, melalui sistem tersebutlah uang akan menghampirinya, bukan dirinya yang menghasilkan uang. Bisnis adalah alat untuk mencapai impian.

Ada dua pola pikir untuk mendapatkan uang, yakni kerja keras dan kerja cerdas. Kerja untuk mencari uang adalah pedagang, sedangkan pengusaha, kerja untuk membangun aset dan aset itulah yang menghasilkan uang.

Menentukan aset yang ingin dimiliki membutuhkan visi. Setelah visi ditemukan, maka muncul misi yang berupa strategi, perencanaan, target, dan sebagainya yang tertata.

Hukum alam dalam bisnis berarti meyakini proses, sedangkan pedagang biasanya menghindari proses. Proses yang dimaksud adalah membangun sistem, mendelegasikan tugas, dan sebagainya.

Ilustrasi Mengembangkan Usaha
Ilustrasi mengembangkan usaha, Sumber: argiaacademy.com

4. Sistem Kerja

Pedagang itu merupakan sosok yang pekerja keras. Namun, bukan berarti pengusaha tidak bekerja keras. Yang membedakan adalah pedagang menjalankan aktivitas usahanya sendiri dan tidak ada campur tangan orang lain.

Berbeda dengan pengusaha, ia sudah memiliki sistem dan ada manajemen. Tugasnya hanya memantau kinerja tim atau karyawannya.

Pengusaha tidak menjalankan bisnisnya sendiri, tetapi mereka memiliki tim yang membantu mengembangkan usahanya tersebut.

Sitstem kerja, Sumber: pexels.com
Sitstem kerja, Sumber: pexels.com

5. Kebutuhan Waktu

Seorang pedagang membutuhkan waktu yang banyak untuk menjalankan usahanya,. Hal ini dikarenakan alasan sebelumnya tadi bahwa mereka menjalankan semuanya sendirian.

Pedagang memiliki waktu yang sedikit untuk berinteraksi dengan relasi karena waktunya telah habis digunakan untuk berdagang.

Kebalikannya, kalau pengusaha hanya memiliki waktu yang sedikit untuk mengawasi usahanya. Waktu yang dimilikinya sudah habis untuk membangun relasi bisnis di mana-mana. Bisnis yang ia bangun sudah dijalankan sendiri oleh tim.

Kebutuhan waktu, Sumber: dinkes.kalbarprov.go.id
Kebutuhan waktu, Sumber: dinkes.kalbarprov.go.id

Baca Juga: Strategi Komunikasi Pemasaran untuk Mendongkrak Bisnis

Gambaran perbedaan pedagang dan pengusaha, Sumber: zekadigital.com
Gambaran perbedaan pedagang dan pengusaha, Sumber: zekadigital.com

Demikianlah ulasan mengenai beberapa perbedaan pedagang dan pengusaha yang perlu Anda ketahui. Pedagang bisa menjadi langkah awal sebagai pengusaha, namun banyak pula yang seumur hidup terus-menerus menjadi pedagang.

Bisa jadi, hal tersebut bisa dikarenakan ia selain tidak memiliki visi dan tidak mampu membangun perencanaan dari sistem bisnisnya. Juga, ia kurang bisa mengoptimalkan potensi seperti modal yang dimiliki untuk mengembangkan perdagangan.

Sekarang ini, baik pedagang maupun pengusaha telah banyak yang melek teknologi. Oleh karenanya, banyak dari mereka yang berlomba-lomba memanfatkan pemasaran digital.

Pemasaran digital, baik untuk melakukan penjualan, menambah relasi maupun meningkatkan brand awareness personal maupun brand toko sangat efektif.

Kami Zeka Digital menyediakan berbagai layanan digital marketing, untuk membantu berkembangnya bisnis/usaha dalam memperluas jangkuan target pasar khususnya pada pengguna internet.

Yuk go digital bersama Zeka Digital

Tinggalkan komentar

logo zeka digital official

Zeka Digital merupakan penyadia jasa digital marketing di Indonesia. Kami melayani untuk produk / layanan / jasa yang syar'i. Nikmati pelayanan yang prima, profesional dan amanah untuk usaha di seluruh Indonesia.

Tentang Kami

Zeka Digital - Penyedia Jasa Pemasaran Digital

Pringgolayan, RT.02/RW.44, Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta 55198.

0811-265-1453
[email protected]

WhatsApp Chat Konsultasi