Dalam dunia digital marketing, kita mengenal SEM, SEO vs. PPC yang setidaknya membahas tiga akronim (singkatan) yaitu SEM, SEO dan PPC. Ketiga singkatan ini berhubungan dengan aktivitas marketing menggunakan website dan melibatkan searching engine. Namun hampir sebagian besar pemain dalam dunia digital marketing menganggap SEM, SEO dan PPC adalah sama secara esensi.
Sebenarnya boleh-boleh saja menganggap sama ketiga akronim ini, namun pada praktiknya terdapat bagian berbeda diantara ketiganya. Jika terdapat perbedaan meskipun kecil, apakah masih bisa dianggap sama? Untuk memahaminya, mungkin perlu didudukkan terlebih dahulu tentang definisi dari ketiga singkatan ini.
Searching Engine Marketing
Dalam dunia digital marketing, ada beberapa platform yang dipakai, bukan hanya searching engine tetapi juga platform lainnya seperti media sosial. Digital marketing yang memanfaatkan searching engine disebut dengan SEM. Sehingga SEM adalah singkatan dari Searching Engine Marketing. Sedangkan marketing yang memanfaatkan sosial media disebut dengan social media marketing. Lantas bagaimana dengan SEO dan PPC? Bukankah SEO dan PPC adalah aktivitas marketing yang memanfaatkan searching engine juga?
Ketiga akronim ini disebut sama karena aktivitasnya yang hampir sama. Padahal, kesamaan ketiganya oleh karena hirarki, bahwa sebenarnya SEO dan PPC berada dalam satu proyek untuk melakukan SEM, searching engine marketing. Dimana terdapat proyek digital marketing yang hasilnya berdasarkan PPC dan SEO atau terkadang hanya didapatkan dari salah satu diantara keduanya.

Definisi SEO dan PPC
SEO adalah optimasi web melalui mesin pencarian atau search engine optimization yang hasilnya adalah ranking posisi sebuah website berdasarkan kata kunci yang ditarget. Misalnya sebuah website dibuat untuk menargetkan kata kunci “jasa optimasi web”. Maka setelah selesai dioptimasi, saat user atau pengguna internet mencari website dengan kata kunci “jasa optimasi website” melalui searching engine, maka website ini berada di halaman pertama hasil pencarian.
PPC adalah singkatan dari Pay Per Click, yaitu membayar sejumlah biaya deposit untuk mengiklankan website pada mesin pencarian. Biaya deposit ini hanya akan berkurang (terbayarkan) saat ada yang meng-klik halaman website tersebut. Semakin banyak yang meng-klik website tersebut, maka semakin lama biaya deposit akan seluruhnya menjadi milik pihak searching engine. Sehingga untuk beriklan lagi, pemilik website perlu memperbaharui jumlah depositnya.
SEO vs. PPC
Untuk menghadirkan sebuah website pada mesin pencarian ternyata tidak sekedar merancang dan mem-publish-nya begitu saja. Perlu dilakukan tahapan selanjutnya. Disinilah manfaat dari SEO dan PPC. Kedua metode ini sama-sama berfungsi untuk menempatkan sebuah website pada mesin pencarian. Namun dari segi metode, keduanya berbeda.
SEO dalam aktivitasnya lebih sering disebut sebagai aktivitas menempatkan halaman sebuah website secara organik (alami). Sedangkan PPC adalah aktivitas menempatkan halaman sebuah website secara berbayar. Ini adalah perbedaan besarnya secara umum. Apa yang dimaksud dengan istilah organik dan bebayar dalam terminologi ini?
SEO adalah optimasi halaman website yang hasilnya murni ditentukan oleh traffic pengunjung serta beberapa faktor lainnya. Sehingga SEO master harus melakukan aktivitas seperti memberi konten yang bagus dan bermanfaat pada sebuah website, sehingga halaman tersebut banyak dikunjungi, memiliki traffic tinggi dan mesin pencarian akan menaikkan posisinya ke halaman pertama.

Ini semuanya terjadi secara alami sehingga disebut organik. Maka, SEO tidak pernah memiliki metode baku dalam upaya meningkatkan traffic halaman websitenya. Terkadang menggunakan sebuah pola dapat langsung teroptimasi. Namun pada kasus lain, dengan pola yang sama bisa gagal sehingga halaman tidak teroptimasi (memiliki posisi ideal yang dapat segera ditemukan user pada SERP).
Dengan aktivitas yang sedemikian rupa, tentu akan memakan waktu dan tenaga. Terkadang upayanya perlu ditingkatkan dengan terus melakukan improvisasi sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Di sini kemudian para pemilik website melirik “jalan pintas”.
Jalan pintas yang dimaksud adalah PPC. Yaitu membayar pihak developer searching engine agar menempatkan halaman website mereka di posisi terbaik sesuai angka pembayaran dalam bentuk iklan. Tentu saja cara ini tidak membutuhkan waktu dan tenaga sebesar aktivitas optimasi halaman website, namun memiliki potensi terjadinya pembengkakan biaya iklan. Tetapi hal ini hanya potensi, karena jika diatur dengan baik pengeluaran biaya iklan tetap bisa efektif.
Mana yang Lebih Ampuh SEO vs. PPC?
Saat sedang menjalankan proyek marketing melalui searching engine, mana yang lebih efektif antara SEO vs. PPC? Dalam hal ini, jawaban atas pertanyaan ini tidak bisa dilihat dari sudut pandang pengeluaran ekonomis saja, tetapi lebih bijak lagi jika dilihat berdasarkan beberapa fakta berikut ini.

1. SEO dan PPC membutuhkan biaya
Apakah disebabkan definisi yang ada kemudian traffic organik lebih dipilih? Sebaiknya jangan terburu-buru. Dalam hal pembiayaan, belum tentu traffic organik didapatkan dengan biaya yang seminimal mungkin. Karena pola pengerjaan untuk mendapatkan traffic organik juga membutuhkan biaya dalam beberapa kasusnya. Lihat cara optimasi website.
PPC sudah pasti memerlukan pembiayaan. Jika metoda PPC diperhatikan dan dievaluasi, tentu akan ditemukan cara untuk menekan pembiayaan iklan untuk PPC ini. Jadi, diantara kedua metode ini, semuanya membutuhkan pengeluaran biaya.
2. Antara SEO dan PPC tidak saling mengungguli
Diantara kedua metode, yaitu peningkatan pencarian organik dan iklan, ternyata tidak saling mengeliminir satu sama lain. Keduanya dapat dilakukan dan memberikan hasil yang sama-sama tampak pada mesin pencarian. Sehingga bisa saja, saat user melakukan pencarian, akan terdapat iklan dan halaman website secara bersamaan. Namun, perlu juga mengevaluasi, apakah dalam kasus tertentu keduanya diperlukan atau cukup salah satunya saja?
3. Berpatokan Pada Traffic
Seharusnya, inilah patokan untuk menjawab mana yang dipilih antara SEO atau PPC. Berdasarkan traffic yang ada. Perhatikan traffic website Anda selalu, pastikan berapa persentase antara pencarian organik dan pengunjung iklan. Sejauh ini, tidak pernah ada kondisi dimana pencarian organik 100% sedangkan pengunjung iklan 0% atau sebaliknya. Keduanya selalu memberikan hasil hanya saja berbeda perbandingannya.

Jadi, mana diantara SEO vs. PPC yang akan dipakai dalam proyek SEM yang sedang dijalankan? Pakailah keduanya dan perhatikan perbandingan persentase keduanya. Salurkan pembiayaan pada yang paling tinggi persentasenya dan bisa jadi akan berbeda setiap bulannya. Ini yang tepat menurut kami.
Itu dia ulasan terkait definisi SEM, SEO dan PPC yang selama ini masih dianggap sama. Memang bisa saja disamakan, tetapi dalam beberapa rinciannya terdapat perbedaan. Sehingga dengan memahami lebih dalam akan membantu agar upaya marketing bisa lebih efektif lagi. Semoga bisa menjadi referensi Anda dalam memaksimalkan profit bisnis melalui digital marketing.
Simak juga berbagai ulasan menarik lainnya di halaman zekadigital.com dan tunggu informasi ter-update lainnya dari kami. Jika terdapat saran, kritik dan ingin berkonsultasi, silahkan masukkan komentar Anda atau menghubungi langsung melalui kontak admin. Matur nuwun.