Untuk memberikan pelayanan yang semakin baik, Google Search yang merupakan layanan mesin pencari terbesar di dunia selalu melakukan perbaikan.
Salah satu cara untuk melakukan perbaikan adalah selalu melakukan pembaruan algoritmanya. Selain algoritma Google Penguin, perusahaan ini mengeluarkan algoritma Google Panda yang juga senantiasa diperbarui.
Google Panda
Algoritma Google dengan nama Panda merupakan pembaruan algoritme Google yang dikembangkan untuk mengurangi prevalensi konten berkualitas rendah dalam hasil pencarian, dan untuk menghargai konten unik dan menarik.
Panda muncul ketika di dunia maya berkembang konten berkualitas rendah dalam jumlah besar. Algoritma ini mempu melakukan penyaringan kualitas halaman.
Dimana sebelum manusia melakukan penilaian halaman, maka Google sudah melakukannya terlebih dahulu.
Sehingga ketika pengguna menemukan hasil pencariannya, SERP sudah menyajikan dengan baik dan peringkat sudah disusun sedemikian rupa menurut kualitas konten.
Baca Juga: Kumpulan Algoritma Google yang Mempengaruhi Optimasi Website
Algortima ini memicu pelaku pengembang website untuk memperbaiki halaman konten berkualitas rendah dan menambahkan konten baru yang berkualitas tinggi.
Selain itu juga menghilangkan kata-kata kunci yang bertebaran, dan secara umum meningkatkan pengalaman pengguna mengenai konten website.
Alasan Dibuatnya Algoritma Google Panda
Penurunan kualitas hasil pencarian pada Google Search terjadi pada 2010. Hal ini dikarenakan munculnya cara optimasi dengan ternak konten di website yang dikembangkan.
Selain itu dengan adanya aktifitas mengejar jumlah kunjungan di website, meskipun konten di website tidak berkualitas, menimbulkan banyak keluhan di pengguna.
Karena hal tersebut, Google merespons dengan mengembangkan algoritma Google Panda yang kemudian dikeluarkan pada 23 Februari 2011.
Peluncuran Pembaruan Google Panda
Pada 24 Februari 2011, Google menerbitkan posting blog tentang pembaruan Google Panda. Pada postingan blog tersebut pihak Google memberikan informasi tentang pengurangan peringkat untuk situs berkualitas rendah.
SElain itu Google juga memberikan informasi terkait pemberian peringkat untuk situs yang memiliki kualitas konten tinggi.
Salah satu situs yang dinilai rendah adalah yang memiliki konten tidak orisinil. Artinya situs tersebut menyalin konten dari situs web lain.
Sedangkan untuk situs dengan konten dan informasi asli seperti penelitian, laporan, analisis yang cermat, dan sebagainya akan memperoleh peringkat tinggi, karena Google menyebut situs seperti inilah yang memiliki konten yang bagus.
Perubahan besar kemudian terjadi dalam dunia SEO. Banyak website yang terkena imbas dari pembaruan tersebut. Namun, website yang mengusahakan perbaikan akan mendapatkan posisinya kembali pada SERP.
Target Pembaruan Algoritma Google Panda
Dalam melaksanakan operasinya, algortima ini akan melakukan penyaringan pada situs website yang memiliki beberapa kriteria tertentu. Dan ia juga akan memberikan hukuman kepada website yang memiliki kriteria berikut ini :
1. Konten Copy Paste
Konten copy paste jelas akan terkena dampak dari aktifitas Google Panda. Bahkan ketika berbicara mengenai Google Panda, maka yang terbersit dalam pikiran banyak orang adalah konten copy paste.
Padahal Google Panda diluncurkan bukan hanya mengatasi masalah duplikasi konten, namun banyak hal lain yang bisa menjadikan Google Panda bereaksi selain duplikasi konten.
2. Konten Kualitas Rendah
Konten dengan kualitas rendah bukan hanya konten yang berasal dari copy paste konten lain. Cara penulisan dengan sedikit teks, penggunaan tema atau topik yang kurang pas dan banyak faktor lainnya, menjadikan konten akan dinilai sebagai konten kualitas rendah.
Website yang menggunakan konten kualitas rendah untuk mengisi ‘kekosongan’ website dan mengupayakan banyak traffic dengan cara lain, maka akan terkena dampak algoritma ini.
3. Website Terlalu Banyak Iklan
Website dengan banyak iklan yang mengganggu akan terkena dampak dari algoritma Google Panda. Banyaknya iklan tersebut tentu akan mengganggu pengguna dalam membaca konten yang disajikan.
Rasio antara konten yang ditampilkan dengan iklan yang menutupi konten akan menjadikan website dengan banyak iklan tersebut akan terkena dampak Google Panda.
4. Kurangnya Otoritas atau Kepercayaan
Terkadang suatu situs website akan meminta kepada pengguna untuk memberikan informasi kartu kredit mereka. Biasanya hal ini berkaitan dengan transaksi pembayaran melalui kartu kredit.
Namun untuk mendapatkan informasi kartu kredit dari pengguna tidak semudah itu. Perlu dibangun website yang benar-benar memiliki otoritas untuk itu. Artinya website tersebut benar-benar terverifikasi.
Website yang serampangan meminta informasi kartu kredit dan sejenisnya kepada pengguna akan mendapatkan hukuman dari Google Panda.
5. Kata Kunci Terlalu Banyak
Jika di masa lalu konten dengan penanaman banyak kata kunci akan mendapatkan banyak traffic karena memiliki peringkat atas, maka setelah diluncurkannya algoritma Google Panda hal itu tidak akan terjadi.
Website yang menanam banyak kata kunci pada satu konten akan dikenai hukuman oleh Google Panda.
6. Konten Tidak Sesuai Permintaan Pencarian
Konten seperti ini merupakan konten yang diusahakan muncul di SERP ketika dicari melalui frase tertentu. Namun ketika ditemukan di SERP dan diklik tetapi ternyata isinya jauh dari frase yang dicari.
Baca Juga: Inilah Penyebab Website Tidak Terindeks Mesin Pencari
Untuk website dengan konten seperti ini maka bersiaplah untuk kehilangan peringkat di mesin pencari. Biasanya halaman yang ditampilkan justru halaman iklan, yang mengarah ke kekecewaan pengguna.
Pemulihan dari Hukuman
Ketika website Anda terkena dampak dari operasi Google Panda, maka Anda tidak perlu panik. Selain terus mempelajari fenomena yang terjadi, Anda bisa melakukan hal ini untuk memperbaiki website Anda yang terkena hukuman Google Panda.
1. Membuat Konten Baru
Menulis ulang konten dengan kualitas yang lebih baik akan membantu memulihkan website Anda jika terjadi penurunan peringkat karena aktifitas Google Panda. Anda mungkin perlu mempelajari elemen penting untuk optimasi konten.
2. Merubah Standar Pedoman Pembuatan Konten
Dengan mengubah standar pedoman konten yang dibuat, akan menjadikan konten lebih berkualitas.
Tentu saja standar yang dibuat adalah standar untuk perbaikan, seperti pemilihan dan penentuan jumlah kata kunci yang tepat, jumlah kata minimal dalam satu konten, penentuan tema yang lebih khusus dan sebagainya.
3. Penghapusan Konten Berkualitas Rendah
Langkah lainnya adalah dengan menghapus konten berkualitas rendah yang tidak pernah berkinerja baik. Anda bisa melihat hal ini berdasarkan statistik setiap konten di data Google.
4. Penggabungan Halaman pada Satu Topik
Menggabungkan beberapa halaman pada satu topik yang sama menjadi satu halaman, dan memperbarui semua halaman yang tersisa dengan salinan dan struktur yang lebih baik akan menjadikan website lebih sederhana.
Hal ini akan memperbaiki peringkat website Anda di SERP yang telah merosot karena Google Panda.
Penutup
Memang kedepannya setiap pengguna yang mencari informasi di mesin pencari harus mendapatkan informasi yang diinginkannya sesuai dengan ekspektasi.
Tentu hal ini tidaklah mudah bagi Google untuk melakukannya. Setiap saat ia harus selalu berkembang dan berproses untuk dapat menciptakan alat yang lebih mutakhir.
Karena itu sebagai praktisi SEO harus senantiasa mempelajari dan memperbaiki diri agar kedepannya tidak tertinggal oleh segala ‘aturan main’ yang selalu berkembang. Salah satu yang tidak boleh di lalaikan adalah masalah konten yang berkualitas.
Dan hal inilah yang dilakukan oleh Zeka Digital, penyedia jasa layanan jasa SEO profesional agar terus bertahan di perkembangan ‘aturan main’ dunia SEO. Untuk konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan SEO, maka Anda bisa menghubungi kami segera.