Sedang merasa bingung omset bisnis tidak kunjung naik padahal anggaran promosi terus dialokasikan? Memang, banyak pebisnis yang sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan omset mereka. Akan tetapi, seringkali, hasil yang didapatkan sering meleset dan bahkan justru berbuah kerugian.
Dikutip dari laman entrepreneur.com, selain persaingan ketat antar pebisnis dengan jenis usaha yang mirip, lack of market awareness atau kurangnya kesadaran pasar menjadi biang omset bisnis yang cenderung stuck. Oleh karenanya, diperlukan penerapan strategi yang tepat untuk mengatasinya.
Banyak pebisnis berspekulasi dengan memberikan banyak diskon untuk mendapatkan omset yang lebih banyak. Memang, diskon cukup efektif untuk menarik minat pelanggan. Hanya saja, diskon yang diberikan terlalu sering akan membentuk persepsi kualitas bisnis serta memangkas margin.
Lantas, apa strategi yang perlu diaplikasikan untuk meningkatkan omset bisnis guna mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal?
Apa Itu Omset?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, omset diartikan sebagai jumlah uang hasil penjualan barang atau dagangan tertentu selama masa jual. Selain itu, omset seringkali disamakan dengan jumlah pendapatan kotor. Artinya, nilai omset belum dikurangi biaya operasional bisnis lainnya.
Terkait manajemen bisnis, omset kerap dijadikan tolak ukur untuk menilai golongan sebuah bisnis, apakah bisnis tersebut masuk dalam skala kecil, menengah, atau besar. Tidak hanya itu, omset pun kerap menjadi dasar pengambilan keputusan apakah strategi pemasaran yang diterapkan sudah tepat.
Bisa dikatakan bahwa semakin tinggi omset yang didapatkan, maka bisa disimpulkan bahwa brand awareness bisnis sudah terbangun dengan baik sehingga tingkat penjualan semakin meningkat. Meskipun, omset yang didapatkan belum bisa memperlihatkan keuntungan bersih dari bisnis tersebut.
Perbedaan Omset dengan Profit
Selain omset, salah satu istilah yang kerap disebut dalam manajemen bisnis adalah profit. Meskipun keduanya kerap disebutkan berurutan, namun dua istilah ini merupakan hal yang berbeda.
Seperti disinggung sebelumnya, omset merupakan pendapatan kotor atau jumlah penjualan yang didapatkan dalam masa jual tertentu yang belum dikurangi biaya lainnya, termasuk biaya operasional bisnis. Sedangkan profit adalah pendapatan bersih yang didapatkan setelah dikurangi beragam biaya lain.
Tidak hanya dari segi pengertian saja, ada hal lain yang juga menjadi dasar perbedaan antara omset dengan profit. Beberapa diantaranya adalah:
1. Cara Menghitung
Dari cara menghitung jumlah, omset dan profit memiliki rumusan yang berbeda. Secara sederhana, omset dihitung dengan cara melakukan penjumlahan dari semua pendapatan yang didapatkan pada periode pemasaran tertentu.
Berbeda dengan omset, profit dihitung dengan cara mengurangi seluruh pendapatan bisnis tercatat dengan harga produksi serta berbagai biaya operasional lainnya. Nantinya, profit akan memberikan gambaran keuntungan bersih yang didapatkan oleh pebisnis.
2. Laporan Laba dan Rugi Perusahaan
Seperti diketahui, laporan laba dan rugi adalah dokumen penting dalam manajemen bisnis. Dokumen ini secara umum akan menjelaskan posisi keuangan dan juga keuntungan, yang didapatkan perusahaan sebagai dasar evaluasi manajemen selanjutnya.
Terkait laporan ini, perbedaan antara omset dan profit ada pada posisi pencantuman. Dalam sebuah laporan laba dan rugi, omset akan ditempatkan di bagian paling atas. Pasalnya, omset yang didapatkan masih harus dikurangi dengan biaya operasional serta kredit perusahaan.
Di sisi lain, profit akan ditempatkan di kolom bawah atau paling kiri. Hal ini dikarenakan profit menunjukkan penghasilan bersih yang didapatkan oleh sebuah perusahaan dalam satu periode tertentu.
Baca Juga: Ketahui Konsep Manajemen Pemasaran Bisnis!
3. Perbedaan Manfaat
Perbedaan lain antara omset dan profit adalah pada manfaat keduanya. Perihal manajemen bisnis, secara umum omset akan digunakan sebagai dasar penilaian kemampuan bisnis terkait penjualan produk. Inilah yang nantinya akan diimplementasikan menjadi strategi penjualan yang diterapkan.
Dari segi manfaat, profit digunakan sebagai tolak ukur kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan dalam periode pemasaran tertentu. Juga, profit akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modal pada bisnis yang dijalankan.
Berdasar beberapa poin di atas, ada perbedaan yang cukup mendasar antara omset dan juga profit. Meskipun demikian, keduanya merupakan hal penting dalam manajemen bisnis dan Anda harus memiliki pengetahuan mendalam tentangnya.
Bagaimana Cara Meningkatkan Omset?
Omset yang senantiasa meningkat secara langsung, akan berpengaruh pada peningkatan profit yang didapatkan. Hal inilah yang membuat banyak pebisnis berusaha mencari cara yang tepat, untuk meningkatkan omset perusahaan mereka.
Nah, seperti yang disinggung sebelumnya, upaya meningkatkan omset bukan hanya tentang pemberian diskon yang akan mendatangkan banyak pelanggan secara singkat. Lebih dari itu, peningkatan omset harus dibarengi dengan peningkatan kesadaran brand agar nantinya loyalitas pelanggan akan terbangun.
Ada beberapa strategi meningkatkan omset yang bisa Anda coba terapkan untuk membangun manajemen bisnis baru yang lebih baik, untuk menjaga eksistensi bisnis, dan meningkatkan profit. Beberapa strategi tersebut diantaranya adalah:
1. Memperkuat Brand
Untuk meningkatkan omset, strategi pertama yang perlu Anda terapkan adalah memperkuat brand. Ini adalah strategi mendasar yang sangat penting karena brand yang kuat memiliki pengaruh pada tingkat penjualan produk.
Tidak hanya itu, brand yang powerful cenderung lebih mudah mengamankan harga produk meskipun harga yang diberikan ada di range yang cukup tinggi. Dalam sebuah penelitian, Nielsen menyimpulkan bahwa sekitar 60% konsumen lebih tertarik pada produk dari brand populer.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk memperkuat brand. Seiring dengan promosi digital yang meningkat, membuat konten promosi yang menarik dan sesuai dengan trend yang berkembang bisa dijadikan opsi.
2. Melakukan Inovasi Produk Berbasis Kualitas
Bob Iger, pimpinan The Walt Disney Company, mengatakan bahwa “Jantung dan jiwa perusahaan adalah kreativitas dan inovasi.” Terbukti, dengan inovasi yang terus dilakukan, Disney berkembang menjadi perusahaan internasional yang sangat stabil dan menguntungkan.
Nah, jika Anda ingin meningkatkan omset penjualan pada bisnis yang dijalankan, inovasi menjadi hal yang harus dilakukan. Hanya saja perlu digaris bawahi, bahwa inovasi bukan hanya perihal membuat produk yang baru dan berbeda.
Lebih dari itu, inovasi yang dilakukan harus berorientasi pada peningkatan kualitas. Tentu, dengan kualitas produk yang meningkat, kepuasan pelanggan akan turut meningkat pula. Hal inilah yang akan meningkatkan omset secara kontinu dari waktu ke waktu.
3. Meningkatkan Pelayanan pada Pelanggan
Strategi lain yang juga cukup efektif untuk meningkatkan omset adalah memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan. Anda tentu sudah familiar dengan istilah “pelanggan adalah raja”, bukan? Nah, istilah ini menjadi tanda pentingnya memberikan pelayanan maksimal pada pelanggan.
Pelayanan pada pelanggan berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Sementara kepuasan pelanggan menjadi dasar munculnya loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan inilah yang akan meningkatkan omset serta stabilitas bisnis.
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan agar menjadi pasar potensial bagi bisnis yang dijalankan?
Secara mendasar, Anda harus membuat pelanggan terkesan dengan pelayanan yang diberikan. Untuk mencapainya, Anda bisa menerapkan beberapa strategi seperti memberikan pelayanan yang cepat, memberikan ucapan terima kasih, memberikan harga khusus member atau lainnya.
Baca Juga: Kepuasan Pelanggan, Bagaimana Cara Memaksimalkannya?
4. Belajar dari Pebisnis Lain
Pernah mendengar istilah riset kompetitor? Ya, secara singkat, riset kompetitor adalah mempelajari manajemen bisnis pebisnis lainnya yang bisa jadi merupakan rival, untuk meningkatkan manajemen bisnis yang dikelola. Tentu, manajemen yang dipelajari salah satunya perihal pemasaran.
Terkait upaya meningkatkan omset usaha, Anda bisa saja melakukan langkah ini. Cobalah amati bagaimana pebisnis lain menjalankan manajemen pemasaran mereka. Dari riset yang dilakukan, tentu Anda akan mendapatkan inspirasi strategi yang tepat agar omset yang didapatkan cenderung meningkat.
Tentu, selain beberapa poin di atas, masih ada banyak sekali strategi yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan omset bisnis. Sebagai tambahan, seiring perkembangan teknologi digital yang canggih dan efisien untuk pemasaran, Anda tentu harus memanfaatkannya.
Website menjadi salah satu media digital yang bisa diandalkan sebagai strategi pemasaran. Selain bisa memberikan display produk Anda dengan lebih baik, secara tidak langsung website yang dimiliki pun bisa meningkatkan brand positioning bisnis Anda dan omset pun akan meningkat dengan sendirinya.
Referensi:
- entrepreneur.com
- daveschoenbeck.com
- mekari.com