Manajemen merupakan mesin perusahaan yang menentukan maju dan mundurnya seuatu perusahaan, baik perusahaan besar atau perusahaan setingkat UMKM. Salah satu yang terpenting dari UMKM adalah pengelolaa manajemen bisnis dengan profesional. Kali ini kami akan mengulas mengenai manajemen keuangan UMKM untuk pemula.
Sebagaimana diketahui, keuangan terkadang menjadi permasalahan dalam operasional bisnis UMKM. Permasalahan ini tentu sebenarnya bisa diatasi dengan mengoptimalkan manajemen keuangan yang dilakukan.
Lantas, bagaimana saja tips manajemen keuangan UMKM yang bisa diaplikasikan?
Manajemen Keuangan, Apa Itu?
Secara umum, manajemen keuangan adalah proses penanganan keuangan bisnis melalui penganggaran, mentapan tujuan atau target, pencatatan pengeluaran dan pendapatan, serta investasi. Melalui proses tersebut maka keuangan akan menjadi sehat, sehingga akan diperoleh laba yang diinginkan.
Adanya kejadian seperti keterlambatan pembayaran, kehabisan persediaan, dan pailit bisa jadi dikarenakan kesalahan dalam manajemen keuangan pada bisnis Anda dan itulah salah satu permasalah yang sering terjadi pada UMKM. Karena itulah manajemen keuangan menjadi hal yang sangat penting pada bisnis Anda.
Kiat Manajemen Keuangan UMKM
Bagi perusahaan baik skala besar manupum kecil tentu harus menyediakan resources untuk pengelolaan keuangan. Bagaimana cara pengelolaan keuangan untuk bisnis skala kecil? Berikut ini akan kami ulas tips manajemen UMKM untuk pemula.
1. Hindari Pengeluaran Tambahan yang Bisa Dihindari
Ada satu hal kecil yang terkadang membuat Anda harus mengeluarkan biaya tambahan karena Anda tidak tepat waktu dalam pembayaran. Salah satunya adalah biaya internet.
Salah satu provider di Indonesia membuat aturan jika pembayaran biaya internet yang melebihi tanggal 20 di tiap bulannya akan dikenakan denda sebesar 5% dari biaya total.
Jika biaya internet Anda perbulan semisal 800 ribu maka Anda akan mendapat denda sebesar 40 ribu. Mungkin hal tersebut dirasa cukup kecil. Tetapi perlu diingat, Anda mungkin tidak hanya membayar biaya internet saja. Ada tagihan listrik, kartu kredit, telepon, atau bisa jadi angsuran kredit permodalan di bank.
Jika poin tersebut di akumulasikan maka akan menjadi besar. Dan hal tersebut terjadi hanya dikarenakan ‘pelanggaran’ satu poin, yakni tidak tepat waktu. Hal yang bisa dilakukan untuk perbaikan adalah selalu tepat waktu dalam pembayarannya.
2. Perhatikan Pengeluaran
Meskipun bisnis telah berjalan dengan sempurna, namun pada hakekatnya Anda hanyalah memutar uang, mirip pada permainan dakon. Dalam memutar uang Anda perlu memperhatikan pengeluaran. Setiap periode waktu Anda pasti mengeluarkan sejumlah biaya yang tidak bisa dihindari.
Biaya bulanan seperti tagihan-tagihan bulanan, dana untuk menggaji karyawan atau biaya operasional harus Anda perhatikan pengeluarannya. Jangan sampai ketika Anda melakukan suatu ‘improvisasi’ untuk mempercantik tampilan usaha Anda justru akan memberatkan di pengeluaran.
Tetap salurkan dana di pos-pos bulanan secara konsisten. Namun, amati jika ada perubahan besaran pengeluaran, selain itu pikirkanlah dengan matang ketika akan menambah pos pengeluaran baru.
Apakah hal tersebut akan menguntungkan usaha anda atau kustru hanya memberatkan. Kurangi pengeluaran yang tidak penting seperti penggunaan kartu kredit, TV langganan dan sebagainya.
Pengeluaran yang telah dilakukan harus tercatat dengan baik dengan mengelola buku-buku akuntansi. Anda juga dapat menggunakan perangkat lunak sederhana untuk mencatat transaksi akuntansi. Catatan pengeluaran akan memudahkan dalam melakukan pemantauan.
3. Waspada Hutang-Piutang
Penyakit pengusaha pada umumnya adalah ingin memiliki sesuatu meskipun secara keuangan perusahaan belum memiliki pendapatan yang mantap dan sehat. Biasanya hal seperti ini akan berujung pada pengambilan kredit.
Padahal kredit sama halnya dengan membeli barang dengan harga 20-7-% lebih mahal. Tentu hal ini lebih hemat jika membeli dengan cara cash.
Selain itu jangan mudah memberikan kepercayaan kepada orang yang mengambil barang dari perusahaan Anda namun dengan pembayaran tidak cash. Artinya anda memiliki piutang kepada orang lain.
4. Keuangan Perusahaan dan Pribadi
Untuk memudahakan pengaturan dana yang Anda miliki maka sebaiknya antara dana dari perusahaan dengan dana pribadi Anda harus dipisahkan. Gunakan rekening yang berbeda untuk keduanya.
Jika uang perusahaan tercampur dengan uang pribadi Anda, maka akan samar berapa jumlah uang pribadi dan berapa jumlah uang perusahaan. Ini akan menyulitkan Anda untuk mengontrol keuangan pribadi Anda.
Selain itu catatlah segala transaksi dengan benar. Termasuk ketika Anda mengambil dana dari perusahaan untuk pribadi atau hutang anda ke perusahaan. Sehingga suatu saat Anda diharuskan mengembalikannya.
Owner mendapat uang bukan dari laba perusahaan. Namun sebaiknya owner tetap mendapatkan gaji. Anda bisa mematok besaran gaji dan menggaji diri Anda sendiri.
Baca Juga: Mengelola Keuangan Bisnis, Ini Caranya!
5. Membeli Aset Perusahaan
Rencanakan membeli aset yang nantinya dimiliki oleh perusahaan. Terutama segala sesuatu yang mendukung jalannya operasional perusahaan.
Selalu memperhatikan kemampuan perusahaan jika membeli sesuatu dalam jumlah harga yang besar. Anda bisa merencanaan dengan target tertentu. Seperti tahun ini membeli barang X dan tahun depan membeli barang Y dan seterusnya.
Jika Anda tidak merencanakan membeli sesuatu yang dapat mendukung operasional perusahaan Anda, tentu perusahaan Anda tidak akan mengalami kemajuan yang berarti.
Maka pikirkan dengan matang, apa saja yang seharusnya dimiliki dan mana saja yang tidak diperlukan. Fokus pada kegunaan dan keefektifan operasional perusahaan.
6. Buat Rancangan Anggaran
Membuat rancangan anggaran untuk periode waktu kedepan bisa sangat bermanfaat untuk keamanan keuangan perusahaan. Rancangan anggaran akan menggambarkan dengan jelas pendapatan, biaya operasional, pengeluaran dan juga laba perusahaan. Rencana anggaran merupakan panduan untuk menggunakan dana agar lebih bijak.
Anggaran juga mampu memperkirakan jumlah pendapatan yang akan diterima. Jika penghasilan ternyata lebih rendah dari yang diproyeksikan, Anda bisa mencari cara untuk memotong pengeluaran dan meningkatkan penghasilan.
7. Kelola Inventaris
Jika Anda merasa rugi ketika harus mengganti barang yang rusak karena penggunaan atau berumur maka bisa dikatakan Anda mengalami kegagalan dalam mengelola barang inventaris perusahaan.
Sebenarnya barang yang Anda miliki baik barang milik perusahaan atau barang milik pribadi akan selalu mengalami penyusutan hingga tidak berguna di titik tertentu. Ini suatu kepastian yang harus diterima meskipun setiap barang akan berbeda taraf atau prosentase penyusutannya.
Sebaiknya seluruh barang yang dimiliki perusahaan ada catatanya secara detail termasuk catatan penyusutan. Hal ini berkaitan dengan perencanaan peremajaan atau pengadaan barang yang baru pada periode tertentu.
Biasanya pada suatu perusahaan yang sudah profesional akan dilakukan pengadaan barang atau peremajaan setiap jangka waktu tertentu meskipun barang yang ada masih bisa dipakai.
8. Pangkas Pengeluaran dan Tingkatkan Pendapatan
Bisakah perusahaan memangkas pengeluaran dan meningkatkan pendapatan ? Jawaban yang ditunggu bagi pengusaha tentu adalah jawaban ‘ya’.
Untuk melakukan pemangkasan pengeluaran pertama-tama analisis pengeluaran perusahaan. Dengan melihat area dan jumlah pengeluaran saat ini, Anda dapat mengurangi dan menghilangkan salah satu pos pengeluaran.
Misal saja ketika pelanggan mulai masuk dan mempercayai perusahaan Anda, dan pemasukan mulai konstan bahkan meningkat.
Nah, dengan kondisi ini Anda bisa mencoba untuk berhenti beriklan yang sekiranya bisa dihentikan atau dimulai sewaktu-waktu seperti iklan di media sosial berbayar. Atau Anda bisa melepas ketergantukan iklan di pencarian berbayar dan memaksimalkan konten yang SEO friendly.
Untuk meningkatkan pendapatan bisa dilakukan dengan beberapa strategi. Misalnya, menawarkan diskon, mempromosikan produk melalui pemasaran email atau iklan media sosial yang gratis, menambahkan produk baru untuk dijual, dan membangun program lain.
9. Cadangan Tunai
Perusahaan harus memiliki cadangan tunai yang cukup, cadangan tunai adalah cadangan uang yang sewaktu-waktu bisa di-uang-kan bukan dalam bentuk piutang. Hal ini untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Adanya pandemi bisa menjadi pelajaran bahwa cadangan perusahaan sangatlah penting. Banyak perusahaan menyiasati bisnis saat pandemi namun ujung-ujungnya kolaps. Sangat menyedihkan.
Baca Juga: Tentang Pinjaman Modal Usaha UMKM untuk Cadangan, Baca di Sini!
Kesimpulan
Mengatur pengelolaan keuangan sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan skala besar atau skala UMKM. Semakin majunya perusahaan atau UMKM salah satu faktor penentunya adalah manajemen yang baik di segala lini, termasuk manajemen keuangan UMKM.
Jika anda mengalami kesulitan, Anda bisa menghubungi penyedia jasa panduan bisnis UMKM dan penyedia jasa SEO Jogja, Zeka Digital. Dengan pengalaman yang dimiliki, Anda bisa mendapatkan tips tepat untuk mengelola keuangan dan menerapkan strategi pemasaran.