Perkembangan Artificial Intelligence (AI) semakin pesat dan kini menjadi bagian penting dalam berbagai sektor kehidupan. Berbagai pekerjaan saat ini bisa terbantu dengan menggunakan tools AI, baik pekerjaan yang sifatnya ‘tenaga dan fisik’ maupun pekerjaan yang hanya membutuhkan ‘pikiran’ saja.
Dalam dunia digital, kehadiran AI membuat banyak pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien. Mulai dari pengelolaan data, penulisan konten, hingga analisis performa website. Hal ini tentu sangat membantu para pekerja digital.
Baca Juga: Mengenal Apa itu AI Overview, Cek Penjelasannya di Sini!
Namun, seberapa jauh AI bisa digunakan untuk optimasi website tanpa kehilangan sentuhan manusia? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.
Penggunaan AI dalam Dunia Digital
Penggunaan AI dalam dunia digital sudah mulai dilakukan. Sebelum tools AI digunakan di sektor manufaktur yang sifatnya pekerjaan fisik, AI terlebih dahulu digunakan di dunia digital.

Dua Sisi Mata Uang Penggunaan AI
Penggunaan kecerdasan buatan membantu pembuatan konten menjadi lebih cepat dan terstruktur. Tools seperti Chat GPT, Jasper, atau Copy.ai bisa menghasilkan ribuan kata hanya dalam hitungan menit.
Bayangkan jika Anda harus menulis konten sendiri? Tentu akan memerlukan waktu yang lebih lama.
Namun di sisi lain, lonjakan konten digital membuat kualitas konten menjadi menurun. Banyak konten serupa, bahkan hoaks yang dihasilkan dari penggunaan AI tanpa kontrol manusia.
Secara teknis, AI hanya bekerja karena ada ‘inputan’ yang didapat dari internet. Bagaimana jika ‘inputan’ itu salah atau tidak tepat? Tentunya hasil AI juga menjadi salah bukan?
Inilah yang menjadi masalah dalam penggunaan AI. Selain hasilnya menurun dari sisi kualitas, bahkan bisa salah mengeluarkan hasil. Tentunya akan sangat berpengaruh dalam kualitas konten digital.
Dalam konteks bisnis, AI juga menghadirkan efisiensi luar biasa. Tugas-tugas rutin bisa diotomatisasi dan memangkas pengeluaran biaya tenaga teknis. Akan tetapi di sisi lain muncul tantangan baru seperti pengurangan tenaga kerja karena otomasi berlebihan. Artinya AI bisa memunculkan pengangguran baru.
Gunakan AI dengan Bijak
Penggunaan AI sebaiknya harus bijak. Jika Anda bergerak di bidang pembuatan konten digital, pastikan Anda menggunakan AI hanya sebagai alat bantu, bukan pengganti peran manusia.
Bahkan pada Juli 2025, YouTube telah memperbarui kebijakan Program Mitra YouTube (YPP) untuk melarang monetisasi konten yang dianggap ‘tidak autentik’, seperti video yang diproduksi secara massal, menggunakan template, atau dibuat sepenuhnya dengan AI tanpa nilai tambah atau sentuhan kreatif manusia yang substansial.
Artinya penggunaan AI untuk konten digital tetap ada batasan!
Dalam konten artikel, gunakan untuk mempercepat pekerjaan seperti riset kata kunci, analisis tren, atau menulis draft awal. Dengan menggunakan AI, Anda akan terbantu. Selain itu, mengembangkan konten dari rancangan AI yang telah diedit tentunya akan terlihat lebih manusiawi, bukan produk robot.
Hindari penggunaan AI untuk tujuan negatif, seperti manipulasi data, penyebaran konten hoaks, atau spam SEO. Penggunaan AI untuk membuat konten spam sering terjadi, karena itulah beberapa waktu lalu Google melakukan update algoritma yang fokus pada penanganan spam.
Pada awal kemunculan AI, memang beberapa konten otomatis bisa lolos dan muncul di SERP. Namun Google tentu tidak tinggal diam. Mereka pasti akan selalu memperbarui algoritmanya untuk memunculkan hasil pencarian yang bermanfaat.
Penggunaan AI untuk SEO dan Optimasi Website

Salah satu pekerjaan di dunia digital yang sangat terbantu dengan keberadaan AI salah satunya adalah pekerjaan dalam optimasi website atau SEO (search engine optimization). Apakah pekerjaan SEO benar-benar ‘tergantikan’ dengan tools AI? Ini penjelasannya!
AI Sebagai Asisten SEO, Bukan Pengganti
Pada dasarnya, AI tidak bisa sepenuhnya menggantikan strategi SEO yang berbasis pemahaman manusia. Audiens dari website adalah manusia, bukan mesin. Sedangkan AI sendiri tidak memiliki ‘perasaan’ yang memunculkan engagement.
Sedangkan konten website yang berupa tulisan maupun embed video, memerlukan engagement yang tinggi. Karena itu, produksi konten website memerlukan manusia sebagai sumber inspirasi dan monitoring agar konten selalu selaras dengan manusia. Sedangkan penggunaan tools AI hanya sebagai pembantu dalam prosesnya.
Algoritma Google semakin cerdas dalam mengenali konten yang benar-benar bermanfaat, bukan sekadar hasil otomatis. Jika Anda memiliki hobi membaca, tentu akan dapat mudah membedakan mana yang ditulis manusia dan mana yang merupakan hasil otomatis dari AI.
Jadi, pendekatan human-centered SEO tetap menjadi kunci agar website disukai pengguna sekaligus mesin pencari. Manusia masih menggunakan sisi ‘perasaan’ ketika berinteraksi dengan apapun, termasuk konten di internet.
Contoh Tools AI untuk Optimasi Website
Berbagai perusahaan pengembang kecerdasan buatan berlomba-lomba membuat tools kecerdasan buatan untuk membantu proses optimasi website. Beberapa tools yang bisa membantu proses SEO antara lain:
- Chat GPT / Gemini / Claude : Tools ini bisa membantu membuat ide konten, outline artikel, dan meta description. Meskipun Anda bisa menggunakan prompt untuk artikel otomatis, namun tidak direkomendasikan untuk tujuan SEO.
- Surfer SEO : Konten perlu dianalisis agar sesuai dengan kaidah SEO. Dengan Surfer SEO Anda bisa menganalisis konten kompetitor dan memberi saran keyword density serta struktur konten.
- Frase.io : Sebelum konten dibuat, atau Anda mempercayakan penulisan konten kepada orang lain, tentu harus ada brief dahulu. Anda bisa membuat brief konten otomatis berdasarkan hasil pencarian Google dengan tools AI ini.
- Ahrefs / SEMrush / Ubersuggest (AI-powered) : Ini adalah tools SEO yang legendaris, bahkan sebelum kemunculan AI. Tools ini sudah menggunakan pendekatan AI dan bisa membantu Anda menemukan kata kunci potensial dan menganalisis backlink.
- MarketMuse : Konten berkualitas dan relevan adalah kunci SEO. Anda bisa menemukan gap topik dan meningkatkan relevansi konten dengan menggunakan tools AI ini. Menarik bukan?
- Canva Magic Write & AI Image Generator : Di masa lalu, penggunaan gambar kadang mengalami kendala copyright. Saat ini Anda bisa bernafas lega, karena Anda akan terbantu dalam pembuatan visual pendukung artikel secara cepat tanpa ada masalah hak cipta.
Penerapan Praktis AI untuk Pembuatan Artikel SEO

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam penggunaan AI untuk optimasi website. Anda bisa menerapkan langkah berikut ini :
1. Gunakan AI untuk Riset Keyword Real-Time
AI membantu menemukan topik dan kata kunci yang sedang trend dengan menganalisis volume pencarian, kompetisi, dan search intent pengguna. Gunakan tools seperti Google Trends, Ahrefs, atau Chat GPT dengan Web Access untuk menyesuaikan strategi SEO dengan tren terkini. Beberapa tools SEO yang dulu sudah populer, saat ini telah menerapkan AI powered untuk operasionalnya.
2. Buat Kerangka Artikel Menggunakan AI
Setelah mendapatkan keyword utama, gunakan AI untuk menyusun outline artikel otomatis. Langkah ini mempermudah alur penulisan dan memastikan struktur logis. Sertakan gaya bahasa, panjang artikel, dan target audiens dalam prompt agar hasil lebih akurat. Semakin spesifik prompt yang Anda buat, maka kerangka akan semakin bagus dan terarah.
3. Lakukan Editing Manual
Kerangka dari AI perlu disesuaikan agar tetap mencerminkan karakter brand. Periksa relevansi antara sub judul, hindari pengulangan keyword, tambahkan contoh lokal, dan buat transisi paragraf yang alami agar tulisan terasa lebih manusiawi. Jika kerangka artikel tidak Anda edit secara manual, Anda akan mendapati kerangka yang terasa ‘template’.
4. Tulis Konten Berdasarkan Kerangka
Gunakan hasil AI sebagai panduan menulis, bukan hasil akhir. Fokus pada readability, gunakan AI untuk memperluas ide atau memperbaiki kalimat, dan sertakan elemen visual agar konten lebih menarik. Untuk membantu penulisan, Anda bisa menulis di lembaran Google Docs yang memiliki fitur perbaikan teks.
5. Audit Hasil Tulisan dengan Tools AI

Langkah terakhir adalah melakukan pemeriksaan kualitas SEO dan keterbacaan menggunakan tools seperti Surfer SEO, Frase.io, atau Chat GPT. Perbaiki saran yang diberikan hingga konten memenuhi standar SEO dan siap dipublikasikan.
Yang perlu menjadi perhatian utama adalah, pastikan ketika Anda membuat konten artikel untuk website dengan tujuan SEO memiliki mindset bahwa konten tersebut ditujukan untuk dibaca manusia. Dengan demikian Anda akan membuat konten dengan pendekatan human-centered.
Kesimpulan
Pada dunia digital marketing terutama dalam dunia SEO, kolaborasi antara AI dan manusia akan menghasilkan konten yang tidak hanya optimal di mesin pencari, tapi juga bernilai bagi pembaca.
Baca Juga: Menggunakan ChatGPT untuk Bisnis? Ini Langkahnya!
Karena itulah, penting untuk tidak ‘terbuai’ dengan fitur AI yang serba otomatis. Namun tidak juga harus meninggalkan tools AI. Penguasaan teknik dan eksperimen terus-menerus menjadi kunci untuk memanfaatkan AI secara efektif. Semakin lama, Anda akan mengetahui penggunaan AI secara optimal.
Jika Anda ingin melakukan optimasi website secara profesional tanpa repot, Anda bisa menghubungi Zeka Digital. Kami memiliki tim yang berpengalaman dalam SEO dan pengelola website berbasis AI yang tetap berorientasi pada hasil human-centered.