Over Optimization SEO: Apa Itu dan Bagaimana Mencegahnya?

Photo of author

Ditulis oleh Rohadi Apri

A coffee addict. Currently working as Content Manager at Zeka Digital. Everything has been figured out, except how to live - Sartre

Over optimization SEO menjadi bahasan yang cukup hangat di kalangan para praktisi SEO. Memang, optimasi pencarian secara umum adalah hal yang berguna. Ketika seseorang membuat artikel, halaman produk atau sebuah tool gratisan, optimasi akan memudahkan orang lain menemukannya melalui mesin pencari.

Lantas, apakah proses optimasi yang dilakukan bisa dianggap berlebihan atau over-optimize? Google mengatakan bisa dan hal ini harus dicegah.

Apa Itu Over Optimization SEO?

Sekilas tentang over optimization SEO, Sumber: yoast.com
Sekilas tentang over optimization SEO, Sumber: yoast.com

Dalam pengertian singkat, over optimization SEO berarti upaya yang terlalu keras untuk membuat website -atau halaman lainnya, untuk muncul di posisi atas hasil pencarian.

Hal ini bisa saja terjadi ketika Anda memasukkan terlalu banyak keyword yang disasar, menggunakan banyak link dengan anchor text yang sama ataupun berusaha untuk memanipulasi mesin pencari.

Mesin pencari seperti Google tidak menyukai cara optimasi yang berlebihan karena ‘strategi SEO’ ini berimbas pada buruknya pengalaman pengguna atau UX. Dampaknya, halaman yang Anda optimasi akan terkena penalti dan ending-nya peringkat halaman pun akan turun atau bahkan hilang dari halaman hasil pencarian.

Itulah kenapa dalam menerapkan strategi optimasi SEO, fokus pada pembuatan konten yang berkualitas dan berguna bagi pengguna serta menggunakan kata kunci dan tautan yang natural cenderung lebih baik.

Kenapa Over Optimization Buruk untuk SEO?

Dampak over optimization SEO, Sumber: linkedin.com
Dampak over optimization SEO, Sumber: linkedin.com

Optimasi yang dilakukan secara berlebihan bisa mengarah pada masalah SEO karena mesin pencari akan menilai bahwa Anda menerapkan cara yang tidak lazim untuk mendapatkan ranking halaman yang lebih baik.

Perlu diingat bahwa search engines tidak ingin memberikan ranking baik pada konten yang memiliki kualitas buruk. Seperti disinggung sebelumnya, low-quality content akan berdampak pada low-experience atau pengalaman buruk bagi pengguna.

Contoh sederhana, misalnya, tidak ada seseorang yang ingin membuka hasil pencarian dan menemukan konten yang tidak sesuai serta tidak bisa menjawab apa yang mereka butuhkan.

Tentu saja, hal tersebut merupakan sebuah pengalaman yang buruk dan bisa saja menurunkan kredibilitas serta manfaat dari mesin pencari.

Oleh karenanya, strategi over optimization SEO yang dilakukan, seperti menyebar banyak kata kunci, merupakan tindakan yang melanggar aturan spam Google dan akan berakibat adanya penalti atau tindakan lainnya pada halaman yang Anda optimasi.

Kebiasaan Berimbas Over Optimization SEO untuk Dihindari

Kebiasaan yang berimbas pada over optimasi, Sumber: pexels.com
Kebiasaan yang berimbas pada over optimasi, Sumber: pexels.com

Entah Anda merupakan seorang website developer, pemilik website, atau content marketer, Anda tentu harus berupaya untuk mengetahui bagaimana strategi SEO terbaru dan terbaik untuk digunakan.

Selain itu, ada beberapa kebiasaan optimasi yang berimbas pada over optimization SEO yang juga harus dihindari. Beberapa di antaranya adalah:

1. Keyword Stuffing

Ilustrasi keyword stuffing, Sumber: zekadigital.com
Ilustrasi keyword stuffing, Sumber: zekadigital.com

Keyword stuffing atau pemuatan kata kunci memang menjadi salah satu strategi SEO yang kerap diterapkan. Namun, pemuatan keyword SEO secara berulang yang tidak natural dan terlalu banyak akan dianggap sebagai usaha untuk memanipulasi peringkat dalam mesin pencarian.

Idenya cukup sederhana. Ya, dengan pengulangan kata kunci yang dilakukan, halaman yang dioptimasi diharapkan akan lebih relevan dengan mesin pencari, terutama untuk pencarian dengan query tertentu.

Perlu diketahui, keyword stuffing ini bisa muncul di konten halaman, meta tag ataupun juga di beberapa teks yang terlihat oleh bot mesin pencari, tetapi tersembunyi dari pengguna.

Ketika Anda menjejalkan keyword tertentu ke dalam konten yang sebenarnya kurang pas, apa yang terjadi adalah mutu konten tersebut akan turun dan konten cenderung lebih susah dipahami.

Nantinya, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang buruk dan secara tidak langsung, kredibilitas halaman di mata pengguna atau mesin pencari pun akan memburuk.

Baca Juga: Panduan RIset Keyword SEO yang Tepat, Cek di Sini!

2. Link Building yang Berlebihan

Link building yang berlebihan, Sumber: zekadigital.com
Link building yang berlebihan, Sumber: zekadigital.com

Backlink yang didapatkan dari website kredibel dan relevan akan membantu upaya Anda untuk membangun kredibilitas halaman dan membantu peningkatan peringkat. Sebaliknya, excessive link building atau link building yang berlebihan akan berdampak buruk pada halaman yang dioptimasi.

Link building yang berlebihan ini artinya strategi untuk mendapatkan banyak tautan yang diarahkan pada halaman Anda. Apabila tautan yang didapatkan tersebut memiliki kualitas yang buruk atau tidak relevan dengan konten yang Anda buat, maka kredibilitas website Anda akan turun dan Google bisa saja memberi penalti.

Link building yang dicurigai tidak natural memiliki beberapa ciri, seperti:

  • Tautan yang berasal dari halaman yang berkualitas rendah dan mengarah pada domain dengan kredibilitas rendah
  • Tautan yang tidak relevan dengan konten yang dimiliki
  • Terlalu banyak tautan dalam satu rangkaian

Perlu dipahami bahwa Google akan melihat link building yang berlebihan akan dilihat sebagai sesuatu yang mencurigakan dan berisi spam. Nantinya, Google bisa saja memberikan hukuman dengan menurunkan peringkat halaman atau bahkan menghapus halaman secara keseluruhan dari hasil pencarian.

3. Konten yang Tidak Berkualitas

Ilustrasi membuat konten, Sumber: pexels.com
Ilustrasi membuat konten, Sumber: pexels.com

Memproduksi konten yang tidak berkualitas untuk meningkatkan SEO dapat mempengaruhi peringkat di mesin pencari dan juga meruntuhkan reputasi brand yang Anda bangun selama ini.

Terkait hal ini, kualitas yang buruk atau thin content merujuk pada sebuah konten di halaman website yang tidak menawarkan nilai lebih pada pembaca.

Bisa jadi, konten tersebut memang ditulis dengan buruk, tidak memiliki informasi yang bermanfaat atau merupakan konten copy paste dari sumber lain di internet.

Sebagai sumber informasi, mesin pencari berupaya untuk memberikan hasil pencarian terbaik kepada para pengguna. Oleh karenanya, mesin pencari tentu akan memprioritaskan konten yang berkualitas, original, serta mampu menjawab pertanyaan pembaca dengan berbagai informasi yang diberikan.

4. Keyword untuk Anchor Text

Menggunakan keyword untuk anchor text, Sumber: pexels.com
Menggunakan keyword untuk anchor text, Sumber: pexels.com

Anchor text memang berguna untuk mengarahkan pembaca untuk mengunjungi tautan yang ada di dalamnya. Dengan cara ini, traffic website pun nantinya akan turut meningkat. Namun, berbeda cerita jika Anda terlalu banyak menggunakan keyword sebagai anchor text dalam konten yang dibuat.

Memang, pengulangan keyword yang diterapkan dalam konten terlihat sebagai ide yang bagus untuk meningkatkan SEO. Namun, menggunakan anchor text dengan kata yang sama secara berulang akan memberikan dampak yang sebaliknya.

Lantas, bagaimana sebaiknya?

Daripada menggunakan ‘hanya’ keyword sebagai anchor text, menggunakan semacam long tail keyword cenderung lebih bagus. Bukan hanya untuk menghindari deteksi spam karena penggunaan keyword yang berulang dan terlalu banyak, cara ini membuat anchor text terlihat lebih natural.

4. Mengarahkan Semua Internal Link ke Homepage

Ilustrasi penggunaan internal link, Sumber: zekadigital.com
Ilustrasi penggunaan internal link, Sumber: zekadigital.com

Jika kebanyakan tautan yang ada di website Anda mengarah pada top-level navigation, salah satunya homepage, maka yang terjadi adalah struktur halaman tidak seimbang. Hal ini dikarenakan strategi tersebut tidak membagi nilai SEO ke berbagai bagian halaman.

Beberapa bagian atau halaman website Anda mungkin tidak mendapatkan banyak atensi dari mesin pencari. Dampaknya, pengguna pun nantinya cenderung kesulitan ketika mereka mencari topik yang lebih spesifik.

Nah, mengarahkan tautan ke beberapa halaman website adalah tindakan yang tepat. Dengan cara ini, Anda bisa menyeimbangkan distribusi tautan dan nantinya meningkatkan struktur website.

Selain beberapa poin di atas, over optimization SEO juga bisa terjadi ketika Anda membuat banyak halaman dengan kata kunci yang mirip atau bahkan sama.

Beberapa halaman di website yang menargetkan kata kunci mirip atau sama akan mengarah pada masalah seperti keyword cannibalization. Masalah ini muncul karena Google menganggap adanya kompetisi antar halaman pada satu domain yang sama.

Bahkan, Google nantinya bisa ‘bingung’ untuk memilih halaman mana yang lebih baik guna ditampilkan pada pengguna. Strategi ini bahkan berdampak pada peringkat halaman yang lebih lemah dibandingkan ketika Anda hanya memiliki satu keyword untuk satu halaman.

Tips Optimasi SEO yang Lebih Natural dan Efektif

Tips optimasi SEO, Sumber: pexels.com
Tips optimasi SEO, Sumber: pexels.com

Dari beberapa paparan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa over optimization SEO adalah permasalahan yang serius. Halaman website nantinya tidak hanya akan dianggap kurang kredibel, melainkan juga bisa dihapus dari hasil pencarian oleh Google.

Pertanyaannya, lantas bagaimana tips optimasi SEO yang cenderung lebih natural dan efektif untuk meningkatkan peringkat di hasil pencarian?

Memang, tidak ada strategi yang pasti dalam SEO. Hal ini pun diperkuat dengan fakta bahwa algoritma Google juga berubah seiring waktu berlalu.

Namun, ada beberapa langkah optimasi yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan peringkat mesin pencari yang lebih baik. Beberapa di antaranya:

1. Menggunakan Keyword secara Natural

Menggunakan keyword dengan natural, Sumber: pexels.com
Menggunakan keyword dengan natural, Sumber: pexels.com

Sebelum mulai membuat sebuah konten, riset keyword untuk menentukan keyword yang relevan dengan niche yang menjawab kebutuhan informasi pengguna. Oleh karenanya, pemahaman tentang teknik riset keyword pun menjadi pengetahuan mendasar yang harus dimiliki.

Dibandingkan dengan memaksa menyebar kata kunci sebagai strategi SEO yang diterapkan, opsi yang lebih baik adalah menggunakan keyword atau kata kunci yang sesuai dengan konteks. Dalam hal ini, bisa saja digunakan semacam long-tail keywords.

Kata kunci ini tidak hanya lebih panjang, tetapi juga kata kunci yang lebih spesifik atau merupakan kueri pencarian dengan jumlah pencarian yang lebih sedikit. Oleh karenanya, jenis kata kunci ini menjadi keyword yang generik.

Misalnya saja, keyword “jasa SEO terbaik di Jogja” merupakan versi keyword lebih panjang dari “jasa SEO terbaik”.

Dengan menggunakan variasi kata kunci yang relevan, konten yang dibuat pun nantinya cenderung terbaca lebih natural dan juga memuaskan pembaca, di samping juga memberikan efektivitas yang lebih dalam penerapan strategi SEO.

2. Fokus pada Kualitas Konten

Fokus pada kualitas konten, Sumber: pexels.com
Fokus pada kualitas konten, Sumber: pexels.com

Membuat konten yang berkualitas tinggi yang original dan mampu membantu kebutuhan informasi pembaca adalah hal utama dalam menerapkan strategi optimasi SEO.

Terkait hal ini, sebelum membuat sebuah konten baru, cobalah untuk mempertimbangkan apakah kata kunci yang hendak disasar dalam konten tersebut nantinya mampu menjawab kebutuhan pembaca.

Dalam dunia SEO, ada istilah search intent yang membahas tentang tujuan pembuatan konten yang nantinya merumuskan jenis konten yang hendak dibuat.

Adapun beberapa jenis search intent tersebut di antaranya:

  • Informational, yakni pembaca ingin mempelajari atau membaca sebuah topik tertentu
  • Navigational, yakni pembaca ingin mengunjungi halaman website tertentu
  • Commercial, yakni pembaca ingin mencari layanan dan membandingkan pilihan
  • Transactional, yakni pembaca ingin menyelesaikan sebuah transaksi

Dengan adanya beberapa jenis search intent ini, Anda bisa memperkirakan konten seperti apa yang akan dibuat nantinya. Harapannya, konten yang dibuat nantinya benar-benar sesuai dengan target pembaca dan informasi yang mereka cari.

Baca Juga: Ragam Elemen Penting untuk Optimasi Konten, Apa Saja?

3. Pertimbangkan User Experience

Mempertimbangkan UX, Sumber: pexels.com
Mempertimbangkan UX, Sumber: pexels.com

Selain mempertimbangkan search intent dan juga melakukan riset untuk menemukan kata kunci yang sesuai dan berpeluang mendapatkan lebih banyak klik, SEO akan lebih efektif jika Anda juga mempertimbangkan pengalaman pengguna atau user experience.

Perlu diketahui bahwa pembaca, secara umum, ingin segera mendapatkan informasi yang mereka cari ketika membuka sebuah halaman website. Oleh karenanya, penting untuk memudahkan mereka mendapatkan informasi tersebut dengan cara membuat konten yang easy to read.

User experience berkaitan dengan bagaimana tampilan website yang disusun. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan UX konten, seperti:

  • Bagi konten yang dibuat menjadi beberapa bagian atau section
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan buat kalimat serta paragraf yang pendek
  • Buat pembagian antar paragraf yang lebih menarik dengan sisipan gambar, headings, atau lainnya
  • Pastikan konten yang dibuat membahas topik secara menyeluruh
  • Sediakan navigasi yang mudah dengan menambahkan daftar isi
  • Gunakan jump links untuk memudahkan pembaca menemukan bagian konten yang mereka cari

Beberapa poin di atas bisa menjadi cara efektif untuk membuat pembaca merasa puas setelah membaca konten yang dibuat. Sebaliknya, konten yang terlalu bertele-tele dengan tampilan yang ala kadarnya hanya akan membuat pembaca merasa frustasi dan enggan berlama-lama di halaman website.

Hal inilah yang secara langsung menyebabkan bounce rate website meningkat. Memang, bounce rate bukanlah faktor yang mempengaruhi peringkat website di mesin pencari, namun hal ini adalah indikator apakah halaman website yang Anda miliki bermanfaat serta mampu memuaskan pengguna atau tidak.

4. Buat Variasi Anchor Text

Membuat variasi anchor text, Sumber: pexels.com
Membuat variasi anchor text, Sumber: pexels.com

Ketika hendak menautkan salah satu halaman ke halaman lainnya dalam website atau halaman website lain, gunakan variasi anchor text yang mendeskripsikan konten tertaut secara akurat. Sebaliknya, hindari menggunakan keyword yang sama sebagai anchor text.

Ada beberapa formula yang bisa digunakan untuk membuat anchor text yang lebih bervariasi dan natural, di antaranya:

  • Exact-match anchor, di mana menggunakan keyword dari target halaman yang ditautkan
  • Partial-match anchor text, yakni menggunakan variasi kata kunci dari keyword yang digunakan pada halaman yang hendak ditautkan
  • Related keyword, yakni menggunakan kata kunci yang berhubungan dengan kata kunci utama

Penggunaan anchor text yang lebih bervariasi secara umum akan membuat konten terlihat lebih natural. Tidak hanya itu, dengan tidak adanya kesan teks yang dipaksakan, UX konten pun akan lebih baik.

5. Buat Backlink yang Berkualitas

Backlink yang berkualitas, Sumber: playground.com
Backlink yang berkualitas, Sumber: playground.com

Berkaitan dengan backlink, berusahalah untuk fokus mendapatkan backlink dari website yang memiliki reputasi bagus serta relevan dengan konten yang dibuat. Sebaliknya, hindari membeli backlink atau menggunakan tautan yang tidak jelas karena hal ini berdampak buruk pada kredibilitas website serta strategi SEO yang diterapkan.

Membuat aset-aset yang bisa ditautkan adalah salah satu cara efektif untuk mendapatkan backlink secara organik. Beberapa contoh dari aset yang dimaksud di antaranya:

  • Hasil penelusuran yang didapatkan
  • Statistik atau data, terutama hasil survey terkini yang didapatkan
  • Panduan terkait hal tertentu yang otoritatif dan membahas dengan menyeluruh
  • Ilustrasi original yang membahas sebuah konsep tertentu
  • Data visual yang mampu menjelaskan konsep dengan efektif

Selain beberapa poin di atas, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan backlink yang berkualitas. Misalnya saja, membuat konten tamu untuk website lainnya, berperan sebagai ahli dalam subjek tertentu di mana nantinya bisa menaruh backlink di sana atau lainnya.

6. Optimasi Meta Tags

Optimasi meta tags, Sumber: pexels.com
Optimasi meta tags, Sumber: pexels.com

Agar optimasi SEO bisa dijalankan dengan lebih natural, strategi lain yang bisa dilakukan adalah optimasi meta tags. Terkait hal ini, berusahalah untuk membuat tag judul dan meta deskripsi yang mampu mendeskripsikan konten secara akurat.

Cara ini menjadi salah satu strategi yang akan meningkatkan visibilitas di hasil pencarian. Serta, tentu saja, mendorong pengguna untuk mengklik halaman yang Anda optimasi.

Untuk memudahkan proses optimasi meta tags, gunakan alat preview yang tersedia. Dengan alat ini, Anda bisa mengecek bagaimana tampilan halaman yang dioptimasi di search engine result page atau SERP.

7. Tingkatkan Kecepatan Halaman dan UX

Meningkatkan kecepatan halaman dan UX, Sumber: zekadigital.com
Meningkatkan kecepatan halaman dan UX, Sumber: zekadigital.com

Berkaitan dengan optimasi SEO, pastikan jika halaman website yang dioptimasi mampu memuat informasi dengan cepat dan memiliki tampilan UX yang baik pada mode desktop dan mobile.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecepatan loading halaman website, seperti mengoptimalkan gambar yang digunakan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, menggunakan desain website yang sederhana dan juga menawarkan navigasi yang lebih mudah.

Selain itu, ada beberapa cara teknis yang juga bisa dijadikan penunjang. Misalnya saja, mengganti penyedia hosting atau paket yang digunakan, mengurangi HTTP request dan juga menggunakan content delivery network untuk mengurangi latensi jaringan.

8. Mengoptimalkan Versi Mobile

Optimalisasi versi mobile, Sumber: pexels.com
Optimalisasi versi mobile, Sumber: pexels.com

Seiring berjalannya waktu, fakta menunjukkan bahwa pengguna cenderung menggunakan smartphone untuk mengakses internet daripada menggunakan desktop. Ini adalah salah satu bukti nyata kenapa website yang mobile-friendly menjadi hal yang sangat krusial.

Tidak hanya itu, Google menggunakan mobile-first indexing, yang berarti bahwa versi mobile dari konten yang Anda buat cenderung menjadi prioritas dibandingkan versi desktop.

Sejalan dengan hal tersebut, artinya, jika pengalaman pengguna yang mengakses website versi mobile cenderung buruk, maka konten yang dibuat pun nantinya tidak akan mendapatkan peringkat atas di mesin pencari.

Memang, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan tampilan website versi mobile. Hanya saja, salah satu yang mendasar dan sebenarnya krusial adalah menggunakan desain website yang responsif dan juga mampu mengadaptasi konten versi website yang ditampilkan dalam ukuran layar mobile secara otomatis.

Beberapa poin di atas adalah ragam tips yang bisa diaplikasikan untuk mengoptimalkan optimasi SEO yang dilakukan serta menghindari masalah over optimization SEO yang terjadi.

Memang, optimasi SEO bukanlah pekerjaan mudah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat serta langsung berhasil. Perlu waktu dan upaya yang kontinu untuk mendapatkan hasil maksimal hingga halaman website yang Anda miliki mendapatkan peringkat terbaik di SERP.

Oleh karenanya, menggunakan jasa SEO seperti Zeka Digital bisa dijadikan opsi yang tepat untuk mengoptimasi halaman website bisnis Anda agar lebih mudah ditemukan target konsumen. Terlebih jika Anda tidak memiliki waktu cukup karena harus mengatur urusan bisnis lainnya.

Tinggalkan komentar

logo zeka digital official

Zeka Digital merupakan penyadia jasa digital marketing di Indonesia. Kami melayani untuk produk / layanan / jasa yang syar'i. Nikmati pelayanan yang prima, profesional dan amanah untuk usaha di seluruh Indonesia.

Tentang Kami

Zeka Digital - Penyedia Jasa Pemasaran Digital

Pringgolayan, RT.02/RW.44, Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta 55198.

0811-265-1453
[email protected]

Chat Konsultasi