Permodalan adalah hal yang paling penting dalam sebuah bisnis. Karena saking pentingnya, terkadang ketika suatu rencana bisnis tidak terlaksana maka banyak orang yang langsung berasumsi bahwa usaha tersebut terbentur modal.
Oleh karena itulah banyak diantara para pelaku bisnis mengajukan pinjaman modal usaha untuk membangun bisnis.
Meskipun hanya bermodalkan skill dan kemampuan manajemen, namun ketika tidak memiliki permodalan dalam bentuk fisik, Anda tetap akan kesusahan dalam memulai usaha.
Bagaimana akan memulai produksi ketika bahan mentah pun belum juga terbeli? Apalagi dalam membeli bahan mentah diperlukan uang bukan? Seperti itulah alur analoginya.
Karena hal itulah mengajukan pinjaman modal usaha diperlukan untuk memulai bisnis, apalagi untuk bisnis usaha kecil atau skala UMKM.
Namun mengajukan pinjaman untuk usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda perlu melakukan berbagai upaya agar pengajuan tersebut di terima.
Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Kecil
Untuk bisnis skala UMKM memang menjadi bisnis terbesar di Indonesia, bahkan menurut data, bisnis inilah yang menopang perekonomian secara nasional.
Akan tetapi meskipun bisnis tersebut menduduki peringkat pertama dalam segi jumlah, namun saat ini kendala permodalan dari bisnis skala UMKM menjadi tantangan utama.
Masih banyak PR yang harus dikerjakan dalam menangani bisnis yang menopang perekonomian nasional ini.
Pinjaman modal usaha kecil skala UMKM menjadi salah satu ikhtiar pemerintah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Permasalahan UMKM tersebut harus segera diselesaikan.
Baca Juga: Tips Membangun Manajemen Waralaba agar Mampu Bersaing
Pinjaman Modal Usaha Kecil
Pemerintah melalui departemen terkait telah melakukan upaya pendampingan pada banyak pelaku UMKM termasuk pendampingan dalam segi permodalan, meskipun dirasa belum maksimal.
Terbukti tidak semua UMKM bisa beruntung tercover permodalan dari pemerintah, baik itu permodalan hibah maupun pinjaman lunak.
Salah satu program pinjaman modal usaha kecil yang familiar di telinga para pelaku bisnis UMKM adalah pinjaman KUR atau Kredit Usaha Rakyat. Kredit ini adalah pinjaman modal usaha untuk usaha mikro, kecil, dan menengah dengan bunga yang rendah.
Untuk mendapatkan pinjaman ini Anda harus memiliki usaha yang sudah berjalan atau memiliki aset kekayaan dengan jumlah tertentu.
Tips agar Mudah Mendapat Pinjaman Modal Usaha Kecil
Bagaimana agar bisnis Anda dipercaya ketika mengajukan pinjaman modal usaha? Ada beberapa tips agar bisnis Anda dipercaya untuk mendapatkan pinjaman modal. Inilah diantaranya :
1. Bisnis Berbadan Hukum
Jika bisnis Anda, meskipun baru menginjak fase UMKM, namun ada baiknya dibuatkan atau di daftarkan sebagai badan hukum. Paling tidak bisnis Anda terdaftar di daftar pemerintah sebagai bisnis yang sah dan riil.
Ini menyangkut kepercayaan pemberi pinjaman baik dari pemerintah, swasta, atau perorangan. Anda bisa menggunakan badan hukum UD, CV, atau PT. Semua tergantung kebutuhan.
2. Tidak Memiliki Catatan Buruk Pinjaman
Apakah Anda pernah mengajukan pinjaman sebelumnya? Bagaimana proses pengembaliannya? Apakah lancar?
Jika Anda pernah melakukan pinjaman sebelumnya dan dalam pengembaliannya memiliki masalah, maka biasanya untuk pinjaman selanjutnya akan mengalami kesulitan. Pastikan Anda tidak memiliki catatan buruk di lembaga keuangan.
3. Sesuai Kebutuhan
Dalam mengajukan pinjaman, pastikan Anda mengajukan besaran pinjaman sesuai kebutuhan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Bagaimana mungkin Anda mengajukan pinjaman besar sedangkan bisnis yang Anda kelola masih dalam fase bisnis mikro? Tentu pemberi pinjaman akan sulit untuk percaya.
4. Memiliki Catatan Perkembangan Perusahaan
Sebuah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik tentu memiliki catatan aktifitas perusahaan yang tersimpan rapi.
Dari situlah Anda bisa melakukan analisis mengenai kondisi perusahaan Anda di masa sekarang dan akan mudah melakukan pemetaan mengenai perusahaan Anda di masa depan.
Catatan ini juga mampu memperkuat kepercayaan pemberi pinjaman ketika Anda mengajukan pinjaman.
5. Menggunakan Agunan atau Jaminan
Meskipun ada banyak platform yang memungkinkan untuk melakukan pinjaman tanpa menggunakan jaminan, namun untuk kemudahan disetujuinya pinjaman modal usaha, penggunaan jaminan seringkali diperlukan.
Dengan menggunakan jaminan, tentu saja pemberi pinjaman akan lebih percaya kepada Anda.
Adakah Pinjaman Modal Usaha Tanpa Jaminan?
Salah satu masalah yang di hadapi oleh UMKM atau bisnis startup ketika ingin mendapatkan pinjaman modal usaha adalah ketiadaan barang sebagai agunan untuk jaminan pinjaman.
Namun saat ini sudah banyak platform pemberi pinjaman yang tidak menggunakan agunan ketika meminjam.
Inilah beberapa platform pinjaman modal usaha yang tidak memerlukan jaminan ketika Anda meminjam.
1. Pinjaman Modal Usaha Online
Keberadaan smartphone selain sebagai sarana komunikasi juga bermanfaat untuk bisa menjalankan aplikasi bisnis. Salah satunya adalah aplikasi pinjaman online atau biasa disebut fintech.
Saat ini Anda bisa dengan mudah meminjam di pinjaman online tanpa agunan. Anda hanya tinggal memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh aplikasi.
Baca Juga: Beginilah Cara Jitu untuk Mengelola Keuangan Bisnis
Meskipun cara ini mudah, namun beragam masalah baru muncul dari para nasabah yang menggunakan platform pinjaman online.
Mulai dari bunga yang tinggi, sistem penagihan yang kurang bersahabat dan bahkan sebagian nasabah menjadi depresi karena penagihannya kurang baik. Saat ini banyak juga aplikasi pinjaman online ilegal yang sedang ditindak.
2. Program CSR
Jika beruntung, Anda bisa ikut dalam program pendampingan UMKM dari berbagai perusahaan sebagai bagian dari program CSRnya. BUMN seperti Pertamina secara berkala memberikan pendampingan modal kepada UMKM.
Selain perusahaan, ada lembaga sosial seperti Dompet Dhuafa, BAZNAS, dan organisasi sejenis yang menyediakan permodalan untuk usaha kecil.
Keuntungan mengikuti program seperti ini adalah Anda akan mendapatkan suntikan modal dengan modal pinjaman lunak atau bahkan hibah.
Namun yang mendapatkan hibah biasanya pelaku usaha mikro yang tidak membutuhkan modal besar. Selain itu, program ini jarang diadakan oleh lembaga terkait, sehingga tidak selalu ada ketika dibutuhkan.
3. Produk Bank atau Lembaga Keuangan
Kredit Tanpa Agunan saat ini menjadi program dari beberapa bank di Indonesia, baik bank swasta maupun bank plat merah. Inilah beberapa bank yang memiliki program kredit tanpa agunan.
- Bank ANZ.
- Bank Amar.
- Bank BNP
- Bank Bukopin.
- Bank Danamon.
- Bank Mandiri.
- Bank BCA.
- Bank BNI.
- Bank BRI.
- Bank Citibank.
- Bank Commonwealth.
- Bank CTBC Indonesia.
- Bank DBS.
- Bank HSBC.
- Bank Hana Bank.
- Bank Maybank.
- Bank OCBC NISP.
- Bank Panin.
- PermataBank.
- Bank QNB.
- Standard Chartered.
Meskipun tanpa agunan, namun Anda perlu memiliki kelayakan ketika mengajukan pinjaman. Untuk pinjaman yang tanpa agunan tentu memiliki penyaringan yang lebih ketat daripada pinjaman yang menggunakan agunan.
Kelemahan dari pinjaman ini adalah, Anda akan mendapatkan pinjaman dengan jumlah pinjaman yang dibatasi. Biasanya jumlah pinjaman maksimal adalah lima kali gaji Anda di setiap bulan.
Selain itu karena pinjaman ini beresiko, Anda diharuskan menyalurkan pendapatan Anda di bank yang terkait dan langsung mendebit tabungan Anda sebagai angsuran.
4. Mengandalkan Kerabat atau Teman
Meminjam modal kepada lingkaran terdekat dari bisnis Anda bisa menjadi alternatif. Salah satunya adalah dengan mengandalkan kerabat atau teman. Dengan meminjam dana kepada orang terdekat maka Anda tidak perlu menggunakan agunan.
Namun meskipun Anda menggunakan ‘kebaikan’ kerabat atau teman, Anda tetap harus berkomintmen mengembalikan tepat waktu.
Permodalan ini seperti permodalan bootstrapping pada dunia startup. Anda yang sedang membangun usaha dihadapkan dengan kondisi kekurangan modal dan dituntut untuk men-challange diri sendiri agar mampu bertahan dan mengatasi masalah sendiri.
Salah satu permodalan bootstrap selain menggunakan aset pribadi adalah dengan memanfaatkan orang di lingkaran terdekat.
5. Modal Ventura
Modal ventura merupakan skema permodalan yang memang baru dikenal di saat bisnis startup tumbuh. Permodalan ini dari perusahaan atau individu yang sudah mapan.
Mereka akan memberikan penyertaan modal kepada bisnis rintisan yang secara kelembagaan mungkin belum mampu untuk menjangkau pinjaman modal.
Pemberian modal ini berjangka waktu dan sudah di tentukan. Pemodal biasanya mengetahui bahwa pihak yang akan mereka bantu adalah perusahaan rintisan.
Resiko dalam permodalan ini besar, namun jika berhasil maka pengembalian juga besar. Itulah sebabnya pemodal untuk platform ini biasanya orang atau lembaga yang sudah suskses.
Kemudahan pinjaman ini adalah Anda bisa mensyaratkan tidak menggunakan agunan, namun semua keputusan kembali kepada pemberi modal.
Agar mereka menaruh kepercayaan kepada Anda, maka matangkan konsep bisnis Anda dan sampaikan presentasi Anda dengan baik dan meyakinkan.
Pinjaman Modal Usaha Syariah
Salah satu yang menjadi acuan dalam pinjaman untuk modal usaha adalah permodalan usaha dari pinjaman syariah. Bisanya permodalan ini berasal dari lembaga seperti bank syariah, koperasi syariah, atau BMT.
Tren Pinjaman Modal Usaha Syariah
Naiknya tren pinjaman syariah tidak lepas dari kampanye dan keberadaan lembaga keuangan yang mengatasnamakan syariah.
Sebagai seorang muslim, tentu saja menginginkan segala hal, termasuk dalam hal ini ada kredit permodalan, yang sesuai dengan standar agama. Ini terkait dengan prinsip ketaatan dan berserah diri yang ada pada Islam.
Beberapa skema permodalan syariah yang biasanya ada pada lembaga keuangan yang berlabel syariah adalah sebagai berikut :
1. Murabahah
Murabahah merupakan transaksi jual beli antara pihak nasabah dan pihak lembaga keuangan.
Lembaga keuangan akan membeli suatu barang dan menjualnya pada nasabah dengan margin keuntungan yang disepakati antara lembaga keuangan dan nasabah. Anda bisa mendapatkan modal berupa barang melalui platform ini.
2. Mudharabah
Mudharabah adalah kesepakatan kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola bisnis. Pemilik modal akan memberikan modal dan pengelola akan mengelola usahanya.
Keuntungan akan dibagi sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya. Jika terjadi kerugian maka yang bertanggungjawab adalah pemodal.
Namun jika pengelola melakukan kelalaian dalam pengelolaan bisnisnya, maka pengelola bisa dimintai pertanggungjawaban atas kerugian bisnis tersebut.
Dengan cara ini Anda bisa mendapatkan modal dan menjalankan usaha dengan serius dan penuh tanggung jawab.
3. Musyarakah
Musyarakah merupakan perjanjian dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama.
Jika terjadi kerugian atau mendapatkan keuntungan maka pembagiannya menyesuaikan dengan jumlah proporsi modal yang disetorkan sebelumnya. Metode ini seperti perserikatan atau berserikat.
4. Qardh
Qardh merupakan murni pinjaman. Seseorang bisa meminjam sejumlah uang untuk modal dan mengembalikan uang tersebut pada waktu yang telah disepakati.
Jika dalam pinjam meminjam tersebut ada pengambilan keuntungan, maka hal tersebut bisa dikatakan pinjaman riba dan bukan Qardh lagi.
Masalah pada Pinjaman Modal Usaha Syariah
Meskipun lembaga keuangan syariah sudah banyak yang berdiri dan program yang mereka tawarkan menggunakan label syariah, namun aqad mereka banyak yang bermasalah.
Karena itulah banyak yang menganggap bahwa bank syariah dan bank konvensional adalah sama saja, mereka tetap mengambil bunga meski berlabel syariah.
Seperti aturan mudharobah yang mereka lakukan misalnya. Mereka hanya mau bagi untung dan tidak mau bagi rugi.
Menurut aturan syari’at yang benar mengenai mudharobah, maka jika terjadi kerugian maupun keuntungan maka akan dibagi bersama baik pelaku usaha dan juga pemilik modal.
Jika lembaga keuangan tidak mau membagi kerugian sedangkan ketika terjadi laba mereka akan mendapatkan bagi hasil, maka sejatinya mereka hanya memberikan pinjaman yang menarik keuntungan dan ini termasuk pinjaman riba meskipun mengguakan istilah syar’i.
Ini contoh dalam satu kasus mudharobah, belum pada jenis pinjaman permodalan lainnya.
Pinjaman Modal Usaha Tanpa Riba
Islam telah memberikan aturan yang mudah dalam berbisnis termasuk dalam hal ini adalah mengelola modal bersama atau pinjam meminjam.
Yang menjadi catatan disini adalah, jika aqadnya adalah pinjam meminjam maka tidak ada pengembalian yang melebihi jumlah nominal yang dipinjamkan.
Jika aqadnya adalah pengelolaan modal bersama dan bukan pinjam meminjam, maka pengembaliannya atau bagi hasilnya harus memenuhi prinsip syariah yang sebenarnya dan tidak menzalimi salah satu pihak.
Untuk lebih detailnya, Anda bisa mengikuti kajian yang telah di lakukan banyak komunitas.
Lalu bagaimana agar mendapatkan pinjaman atau pemodal yang bisa diajak kerjasama dan sesuai dengan prinsip syariah sebenarnya?
1. Pinjaman atau Kerjasama Permodalan dalam Ketaatan
Langkah tepat yang bisa dilakukan adalah, Anda bisa melakukan kerjasama atau pinjam meminjam dengan orang atau pihak yang tahu betul hukum-hukum fikih aqad kerjasama atau pinjam meminjam.
Dengan demikian maka segala kerjasama yang Anda lakukan benar-benar ada di bawah naungan ketaatan kepada Allah SWT.
Karena itulah bagi Anda pebisnis muslim, penting untuk memiliki lingkaran pertemanan dari teman Anda yang memiliki komitmen untuk taat kepada aturan agama.
Dengan demikian, aktifitas Anda akan terpengaruhi dengan kebaikan yang senantiasa mereka bagikan. Untuk kemudahannya, Anda bisa bergabung dengan komunitas pengusaha muslim.
2. Pinjaman Permodalan Berbasis Komunitas
Selain mendapatkan pinjaman atau kerjasama permodalan dari perorangan, Anda bisa mengupayakan permodalan atau pinjaman tersebut dari komunitas.
Salah satu komunitas yang bisa Anda ikuti adalah X-Bank yang menjadi wadah dari orang yang pernah bekerja di bank dan memutuskan hijrah. Selain itu ada pula PRS atau Pengusaha Rindu Syariah dan sebagainya.
Selain melakukan pendampingan dalam berbisnis dengan memberikan edukasi mengenai hukum muamalah, komunitas ini seringkali memberikan kesempatan kepada pengusaha muda untuk berkembang dengan adanya jaringan kerjasama.
Temukan orang orang baik di komunitas tersebut dan Anda akan mendapatkan hal baik disana.
Kesimpulan
Di dalam Islam, segala aktifitas bisa bernilai ibadah dan bisa juga bernilai maksiat. Begitu juga di dalam bisnis.
Anda bisa menjadikan bisnis bernilai ibadah ketika muamalah yang Anda lakukan berdasar kepada hukum syara’ dan Anda bisa juga bermaksiat dalam bisnis ketika bisnis Anda menggunakan cara curang, dengan riba, suap, dan hal lain yang dilarang agama.
Zeka Digital senantiasa mengupayakan pendampingan pada bisnis UMKM dengan layanan jasa pembuatan website dan SEO dengan mengedepankan ketaatan kepada aturan agama.
Karena menurut kami, bisnis tidak hanya sekedar mencari materi di dunia, namun semua akan berimbas di kehidupan setelahnya. Mari menjalankan bisnis dengan menggapai ridho ilahi!