Membuat website membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sangat disayangkan ketika biaya pembuatan website sudah dikeluarkan namun pengunjung website tidak ramai. Apalagi website tersebut merupakan website yang digunakan untuk bisnis. Sama halnya Anda memiliki toko mewah, namun dibangun di tengah hutan yang sepi pengunjung.
Biasanya, pemilik website akan mengisi websitenya dengan konten berkualitas untuk menjaring trafik atau pengunjung website. Jika tidak ada waktu atau masih awam dalam hal pembuatan konten, bisa juga mempercayakan kepada agensi SEO untuk segera mendapatkan trafik.
Baca Juga: Membangun Struktur Website yang Tepat
Website terindeks di mesin pencari saja tidak cukup. Anda harus menjangkau trafik atau pengunjung website yang lebih tinggi lagi. Mengapa demikian?
Trafik Website, Penting untuk Bisnis Online!

Untuk bisnis online seperti e-commerce, affiliate, atau jasa digital, trafik website adalah seperti nyawa. Trafik adalah pintu gerbang utama terjadinya penjualan secara online. Tanpa pengunjung, tidak ada leads, tidak ada penjualan, dan bisnis bisa gulung tikar.
Itulah mengapa ketika sebuah website mengalami downtime beberapa jam saja, untuk bisnis besar pasti mengalami kerugian jutaan rupiah. Tentu saja. Karena bagi mereka, trafik website beberapa menit saja bisa memunculkan banyak konversi.
Lalu, apa yang menjadi penyebab website memiliki trafik yang besar ataupun sedikit? Apakah bisa diatasi sendiri?
Pengunjung Website Sedikit, Mungkin ini Penyebabnya
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa website mendapatkan kunjungan yang sedikit. Inilah penjelasannya!
1. Salah Target Kata Kunci (Keyword Research)
Munculnya trafik karena adanya konten. Konten yang bisa menarik pengunjung tentunya bukan konten yang sembarangan. Agar dapat menarik trafik pengunjung, pastikan Anda melakukan riset kata kunci konten terlebih dahulu.
Kesalahan dalam pembuatan konten yang biasanya terjadi adalah tidak menggunakan kata kunci yang banyak dicari pengguna. Karena itu penting memperhatikan volume pencarian dan relevansi kata kunci.
Selain itu masalah keyword cannibalization (menggunakan kata kunci yang sama berulang kali) juga menjadi penyebab trafik website sedikit. Google akan kebingungan menentukan rangking konten jika antara konten satu dengan konten lainnya ‘saling bersaing’.

2. Masalah Teknis Website (Technical SEO)
Trafik website juga dipengaruhi oleh kecepatan loading website. Menurut penelitian, pengunjung website akan pergi jika website loading lebih dari 3 detik. Mereka akan mencari website lainnya yang sejenis. Sangat disayangkan bukan?
Website yang memiliki nilai Core Web Vitals yang terlalu rendah akan mempengaruhi posisi ranking website maupun konten yang ada di dalamnya. Tentunya trafik website akan didapatkan ketika konten memiliki ranking atas.
Saat ini ditengah kemudahan akses informasi, mayoritas pengguna internet mengakses website melalui perangkat mobile. Google menerapkan Mobile-First Indexing, sehingga jika tampilan di layar smartphone buruk, ranking akan jatuh dan menjadi penyebab website sepi pengunjung.
3. Kualitas Konten (Content Quality)
Meskipun Anda telah melakukan riset kata kunci, performa website juga bagus, namun ketika Anda membuat konten sembarangan tentu Google juga tidak tertarik untuk menempatkan konten Anda di peringkat atas.
Google menyukai konten yang helpful, mendalam, dan original. Karena itu, penting untuk membuat konten dengan struktur yang benar. Konten yang hanya mengambil dari konten lain tentu tidak memiliki nilai orisinalitas. Ini menjadi penyebab trafik rendah karena tidak akan mendapatkan peringkat yang bagus.
Konten yang terlalu pendek dan tidak menjawab pertanyaan pengguna juga menjadi alasan mengapa konten Anda tidak dipilih oleh Google pada peringkat atas. Dalam membangun konten, perlu untuk mengetahui LSI (latent semantic indexing) dan PAA (people also ask).
4. Pengalaman Pengguna (User Experience/UX)
Dalam membangun website, pastikan Anda menempatkan navigasi yang mudah dijangkau atau ditemukan. Selain itu, navigasi harus lugas dan tidak membingungkan. Bagaimana mungkin pengguna melakukan pembelian, kalau untuk menemukan halaman penjualan dan tombol ‘beli’ saja bingung?
Selain penggunaan navigasi yang membingungkan, struktur menu yang rumit membuat pengunjung frustasi dan langsung keluar. Inilah yang menjadikan bounce rate tinggi. Bounce rate sendiri adalah keadaan dimana pengguna hanya sebentar mengunjungi website lalu keluar.
Penurunan nilai UX juga terjadi karena adanya terlalu banyak iklan pop-up yang mengganggu kenyamanan. Meskipun mungkin dari iklan tersebut Anda mendapatkan pemasukan, namun dari penataan iklan yang kurang bagus juga bisa menjadi penyebab pengunjung website menurun.
5. Kurangnya Otoritas dan Promosi (Off-Page)
Selain konten, backlink juga penting untuk menaikkan otoritas website. Website butuh ‘rekomendasi’ dari website lain (backlink) untuk dianggap kredibel oleh Google. Yang menjadi catatan di sini adalah, gunakan strategi backlink yang aman dan sesuai dengan pedoman kualitas konten Google.
Jangan pernah berpikir untuk mengandalkan konten berkualitas saja. Jaring pengunjung website lebih cepat dengan membagikan konten ke media sosial. Anda bisa membagikan konten ke Facebook, LinkedIn, Twitter, dll. Anda bisa menyesuaikan konten website dengan platform, misal LinkedIn untuk konten profesional, TikTok untuk konten yang ringan dll.
6. Keberadaan AI
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa AI menjadikan pengunjung mesin pencari menjadi menurun. Dampaknya trafik website menurun drastis. Bagaimana tidak, dengan menggunakan Chat GPT, Gemini atau Perplexity pengguna bisa mendapatkan jawaban langsung tanpa harus menjelajahi berbagai sudut website.
Cara Mengatasi Website Sepi Agar Ramai Kembali
Untuk website Anda yang memiliki pengunjung sedikit atau sepi, ada baiknya lakukan hal ini agar website kembali ramai.
1. Lakukan Audit SEO
Gunakan tools gratis (seperti Google Search Console) untuk melihat halaman mana yang error atau secara performa kurang bagus. Perbaiki halaman yang secara tampilan dan performa masih buruk.
Selain itu, cek konten mana saja yang memiliki peringkat yang kurang bagus. Setelah itu kumpulkan konten-konten yang performanya kurang bagus tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

2. Optimasi Ulang Konten Lama
Lakukan refresh konten lama. Anda bisa memperbaiki artikel lama dengan data terbaru dan kata kunci yang lebih relevan. Untuk konten yang performanya kurang bagus yang telah dikumpulkan, perbaiki meta title, meta description, dan juga isi kontennya.
3. Perbaiki Kecepatan Website
Kecepatan website adalah salah satu kunci untuk menurunkan bounce rate. Anda bisa mengurangi efek animasi yang tidak perlu pada website ketika load. Selain itu, pastikan grafis yang dimuat ringan. Jika menggunakan video, lakukan embed saja. Langkah terakhir, kompres ukuran gambar menggunakan plugin.
4. Strategi Distribusi Konten
Jangan hanya posting lalu diam. Bagikan ke media sosial, email newsletter, atau komunitas online. Anda bisa memulai menjawab beberapa pertanyaan yang ada di forum semisal Quora.
Kemudian Anda bisa membuat jawaban yang sekiranya relevan dengan konten yang ada pada website Anda. Lalu, rekomendasikan pembaca untuk melihat ‘konten sumber’ yang ada pada website Anda. Dengan cara ini, pengguna forum tersebut akan tergiring untuk mengunjungi website Anda.
5. Konten yang Menyesuaikan
Tulis konten yang tidak ada pada AI, yakni konten yang berdasarkan pengalaman otentik. AI mungkin unggul dalam menyusun data dan struktur bahasa yang rapi dalam hitungan detik, namun ia tidak memiliki rasa, empati, atau pengalaman hidup nyata.
Oleh karena itu, konten sebaiknya fokus pada penyajian narasi yang personal, serta studi kasus spesifik yang berangkat dari pengalaman lapangan. Konten dengan bentuk storytelling yang emosional bisa menjadi pilihan, dimana hal tersebut tidak bisa ditiru oleh AI.
Baca Juga: Website Penghasil Uang, Apa Saja?
Strategi konten harus bergeser dari sekadar ‘menjawab pertanyaan’ menjadi ‘memberikan wawasan mendalam’. Karena AI cenderung merangkum informasi umum yang tersedia di internet, Anda bisa mengambil celah dengan menyajikan analisis tajam dan konteks lokal yang lebih spesifik.
6. Konsistensi adalah Kunci
Buat jadwal posting yang teratur untuk memberi sinyal positif ke mesin pencari. Dengan melakukan rutin update konten, Google akan melihat bahwa website yang Anda miliki itu hidup dan selalu diperbarui.

Penutup
Kesimpulannya adalah, penyebab website sepi biasanya kombinasi antara masalah teknis, behavior pengguna internet, dan kualitas konten. Namun dengan semua permasalahan tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan terus mengupayakan perbaikan dan penyesuaian.
Jika Anda memiliki masalah yang sama, terutama untuk website bisnis, Anda bisa konsultasi dengan Zeka Digital. Kami akan membantu mendongkrak trafik website Anda dengan pendekatan organik. Segera hubungi kami!