Konten AI vs konten manual, kira-kira Anda mau pilih yang mana? Perlu Anda pahami bahwa dalam dunia digital marketing, konten adalah “raja”. Hampir semua bisnis online maupun personal brand membutuhkan konten yang berkualitas untuk bisa tampil di hasil pencarian Google.
Namun sayangnya, seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, muncullah perdebatan panjang mengenai konten AI vs konten manual. Sebagian orang menilai konten yang dihasilkan kecerdasan buatan lebih cepat dan efisien, namun untuk sebagian orang lainnya tetap percaya bahwa sentuhan manusia dalam pembuatan konten tidak bisa tergantikan.
Oleh sebab itu, kali ini kita akan membahas secara lebih detail mengenai perbedaan, kelebihan, kekurangan, hingga apa pengaruh penggunaan konten AI dan konten manual pada sisi manusia dan mesin pencarian.
Apa Itu Konten AI?
Konten AI merupakan sebuah konten yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan Artificial Intelligence. Tools yang digunakan misalnya saja seperti ChatGPT, Jasper, Copy.ai, hingga tools bawaan mesin pencarian.
Bahkan tools AI tersebut mampu menghasilkan artikel, caption media sosial, hingga ide marketing hanya dalam hitungan detik saja. Lalu menurut GetGenie, kelebihan utama dari penggunaan AI itu adalah kecepatan dan skalabilitas.
Sehingga cocok sekali digunakan jika Anda butuh banyak konten dalam waktu singkat. Bagaimana, sangat mudah bukan? Namun meskipun demikian, konten AI juga memiliki kekurangan yang signifikan. Kekurangan ketika menggunakan konten AI meliputi:
- Konten AI biasanya tidak/kurang memiliki emosi atau terkesan “dingin”.
- Bahkan konten AI juga bisa menghasilkan informasi yang tidak akurat. Jadi jangan terlalu percaya dengan apa yang disampaikan AI.
- Apabila konten AI tidak diedit, maka akan rawan terdeteksi sebagai konten generik oleh mesin pencari. Jadi perlu diwaspadai ya.
Apa Itu Konten Manual?
Seperti yang telah kita tahu, konten manual adalah konten yang dibuat sepenuhnya oleh manusia. Biasanya konten tersebut diproduksi oleh seorang penulis, copywriter, atau content creator.
Karena manual, jadi proses ini membutuhkan waktu lebih lama ketimbang konten AI. Alasannya karena penulis melakukan riset terlebih dahulu, memilih diksi, hingga menambahkan pengalaman pribadi di dalam konten yang diproduksi.
Kelebihan dari konten manual adalah konten yang dibuat lebih personal dan sesuai dengan target audiens. Kemudian konten juga mengandung emosi, storytelling, serta gaya bahasa yang khas.
Baca Juga: Jasa SEO Bergaransi dan Profesional di Zeka Digital!
Tidak berhenti disitu saja, konten yang dibuat manual juga memiliki persentase keaslian tinggi dan lebih mudah dipercaya oleh para pembaca. Last but not least, konten yang dibuat manual akan lebih aman dari risiko pinalti dari mesin pencarian.
Seperti konten AI, konten manual pun tidak luput dari kekurangannya. Berikut beberapa kekurangan dari artikel manual yang perlu Anda ketahui:
- Membutuhkan waktu pengerjaan yang lama untuk riset dan penulisan.
- Biaya produksi lebih mahal, hal ini dikarenakan harus membayar penulis yang profesional.
- Kuantitas konten yang diproduksi tidak bisa secepat AI, apabila membutuhkan tulisan dalam waktu yang cepat dan banyak.
Perbandingan Utama dari Konten AI vs Konten Manual
Jika dilihat kembali, sebenarnya terdapat perbandingan yang cukup signifikan antara konten AI vs konten manual yang wajib Anda perhatikan. Apa saja itu? Simak informasinya berikut ini.
1. Kecepatan Produksi
Dari segi kecepatan, untuk konten AI sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena konten AI unggul dalam hal kecepatan jika dibandingkan dengan konten manual. Dalam hitungan menit pun ratusan artikel bisa Anda hasilkan menggunakan AI.
Berbanding terbalik dengan konten AI, konten manual membutuhkan waktu untuk memproduksinya. Sehingga dari segi kecepatan, memproduksi konten manual jauh lebih lambat karena membutuhkan waktu untuk riset dan editing mendalam terlebih dahulu.
2. Kualitas dan Kedalaman
Dari segi kualitas dan kedalaman pemahaman, konten AI bisa dibuat bagus. Namun, seringkali memberikan hasil pemahaman yang dangkal apabila tidak dioptimalkan oleh manusia. Jadi dalam pengerjaannya pun tetap membutuhkan “bantuan” manusia untuk menyempurnakannya.
Berbeda dengan konten manual, karena memang ditulis secara asli dan manual oleh seorang penulis, copywriter, atau content creator, konten akan cenderung memiliki pemahaman yang lebih dalam, relevan, dan orisinal.
3. Keterhubungan dengan Emosional
Seperti yang telah kita ketahui, AI merupakan alat kecerdasan buatan, sehingga alat ini tidak memiliki rasa seperti manusia. Atau bisa dibilang, AI seperti “robot”. Sehingga hasil kontennya pun juga akan terasa datar dan kurang emosional.
Sedangkan untuk konten manual berbeda dengan AI. Konten manual dapat memberikan “rasa” yang mampu menyentuh hati para pembaca.
4. Optimasi SEO Friendly
Untuk optimasi SEO friendly, sebenarnya konten AI bisa dibuat dengan struktur SEO yang rapi dan sesuai. Namun sayangnya perlu diarahkan dengan tepat agar hasilnya sesuai dengan keinginan kita.
Namun untuk konten manual yang ditulis sendiri akan lebih mudah dan mampu menyesuaikan dengan tren SEO terbaru. Gimana, lebih fleksibel bukan?
Apa Pengaruh Penggunaan Konten AI vs Konten Manual pada Sisi Manusia?
Saat ini masih ada beberapa orang yang menanyakan masalah “sebenarnya apa pengaruh dari penggunaan konten AI vs konten manual pada sisi manusia?”. Supaya Anda tidak bingung, berikut jawaban dari pertanyaan tersebut.
1. Produktivitas
Dari segi produktivitas, AI bisa menjadi asisten yang mampu membantu mempercepat brainstorming ide bagi penulis. Namun sayangnya, ketergantungan pada AI tersebut bisa juga menurunkan kemampuan berpikir kritis penulis. Apabila bergantung pada AI, penulis akan cenderung merasa “malas”, untuk mengeluarkan ide-idenya.
2. Kreativitas
Perlu Anda pahami bahwa konten manual dapat mendorong penulis untuk lebih kreatif, menghadirkan cerita yang fresh, serta dapat memberikan sudut pandang yang unik. Setuju bukan? Sedangkan konten AI seringkali menghasilkan tulisan yang cenderung berulang apabila tidak “dipoles” oleh penulis.
3. Kepercayaan Audiens
Meskipun saat ini penggunaan AI sedang menjadi tren di kalangan banyak orang, namun para pembaca lebih cenderung percaya pada konten yang dibuat manual. Hal ini dikarenakan konten manual terasa lebih autentik.
Konten AI kadang dianggap “dingin” dan kurang meyakinkan, apalagi jika menyangkut opini atau pengalaman pribadi. Jika Anda membandingkan membaca konten AI dan konten manual, akan merasakan perbedaan yang signifikan di bagian “rasa”.
4. Efisiensi Kerja
Apabila dilihat dari efisiensi kerja, bagi bisnis tertentu, penggunaan konten AI dapat membantu untuk menekan biaya produksi yang dikeluarkan. Meskipun demikian, untuk menjaga kualitas dari konten, konten AI tetap perlu membutuhkan “sentuhan” dari manusia.
Apa Pengaruh Penggunaan Konten AI dan Konten Manual pada Mesin Pencarian?
Perlu dipahami bahwa mesin pencarian seperti Google, semakin cerdas dalam menilai kualitas konten. Mesin pencarian ini tidak hanya bisa melihat jumlah kata kunci, tetapi juga mempertimbangkan nilai informasi, keaslian, dan pengalaman pengguna (user experience).
1. Orisinalitas Konten
Untuk konten manual memang lebih unggul dalam hal orisinalitas karena berasal dari pemikiran manusia atau penulis. Sedangkan untuk konten AI akan rawan dianggap duplikat atau terlalu mirip dengan konten yang lainnya.
2. Kualitas SEO
Apabila konten AI diarahkan dengan benar, maka bisa sangat SEO friendly. Alasannya karena konten AI mampu mengulang kata kunci dengan tepat. Meskipun demikian, konten manual tetap lebih unggul. Hal ini dikarenakan konten yang dibuat manual bisa menyeimbangkan kata kunci dengan alur cerita yang lebih natural.
3. E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness)
Perlu Anda ketahui bahwa Google menilai sebuah konten berdasarkan pengalaman dan keahlian dari penulis. Nah, konten manual ini lebih mudah menunjukkan “kekuatannya”, karena biasanya konten manual akan disertai sudut pandang dan data real. Sedangkan untuk konten AI, masih sulit dibuktikan kredibilitasnya jika tidak diedit oleh manusia.
4. Risiko Pinalti
Perlu Anda garis bawahi, apabila konten AI dipublikasikan secara “mentah” (tanpa ada pengeditan manusia), maka ada risiko terdeteksi oleh mesin pencari sebagai konten spam atau konten berkualitas rendah. Sebaliknya. konten manual akan lebih aman karena lebih natural dan organik.
Kesimpulan
Seperti yang dikutip dari StudioGlobal.ai, sebenarnya hal ini bukan soal memilih salah satu, konten AI atau manual. Melainkan bagaimana cara kita untuk bisa menggabungkan keduanya agar hasil konten yang diproduksi bisa maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan.
Anda bisa menggunakan strategi terbaik untuk menulis konten. Anda bisa menggabungkan AI dan manual untuk konten yang Anda tulis. Untuk penggunaan AI, Anda bisa menggunakannya untuk riset keyword, membuat draft dengan cepat, memberikan ide untuk judul, hingga mendapatkan variasi gaya tulisan yang lain.
Baca Juga: Solusi Praktis Optimasi Website Bisnis dengan Jasa SEO WordPress
Meskipun demikian, konten AI tidak bisa diabaikan begitu saja. Teknologi yang satu ini mampu meningkatkan produktivitas, mempercepat proses pembuatan konten, hingga menekan biaya produksi.
Kuncinya seperti yang telah disampaikan tadi, yakni dengan “memadukan konten AI dengan sentuhan manual”, sehingga konten tetap berkualitas tinggi, SEO friendly, dan mampu menjangkau audiens dengan lebih efektif.
Dengan strategi yang tepat, baik konten AI maupun konten manual bisa saling melengkapi dan membawa hasil yang maksimal, baik untuk pembaca maupun mesin pencarian. Namun jika Anda tidak ada waktu untuk membuat konten bagi website Anda, Anda bisa meminta bantuan dari Zeka Digital untuk melakukan optimasi website dan memproduksi konten yang berkualitas.