Permasalahan UMKM – Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus bertambah setiap tahun. Di tahun 2018 saja, jumlah pengusaha UMKM diprediksi mencapai 58,97 juta orang.
Angka ini diprediksi terus meningkat di tahun berikutnya seiring dengan kemajuan teknologi dan potensi sumber daya manusia yang semakin berkembang.
Peningkatan jumlah UMKM ini membawa pengaruh yang cukup baik bagi perekonomian di Indonesia. Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan produk domestik bruto yang cukup besar, yaitu mencapai 60,34 persen di tahun 2018.
Tak heran, pemerintah menurunkan pajak UMKM menjadi 0,5 persen, agar geliat bisnis UMKM semakin berkembang pesat. Namun, ternyata masih banyak para pengusaha UMKM terkendala modal usaha, strategi pemasaran, hingga akses teknologi digital.
Akibatnya, usaha mereka berjalan stagnan dan tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan, tidak sedikit pelaku UMKM yang akhirnya gulung tikar.
Permasalahan UMKM di Indonesia
Dari sekian banyak permasalahan UMKM yang terjadi di Indonesia, ada beberapa permasalahan yang paling sering terjadi. Namun, tentu, Anda sebagai pelaku usaha jangan menjadikan permasalahan ini sebagai penghalang, melainkan sebuah tantangan yang harus dilalui demi kelangsungan usaha.
Adapun beberapa permasalahan klasik UMKM di Indonesia diantaranya adalah:
1. Minimnya Modal
Permasalahan UKM paling utama adalah modal usaha yang terbatas. Akibatnya, para pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk mencapai omzet lebih banyak.
Para pelaku UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan usahanya, namun harus terhenti karena tidak adanya modal tambahan. Jika ditelusuri ke belakang, banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan.
Hal tersebut senada dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers, yang menunjukkan sekitar 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.
2. Distribusi Tidak Tepat
Kurangnya channel untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Rekomendasi teman dan pemasaran dari mulut ke mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X hanya berfokus pada kualitas produksi barang. Sehingga, terkadang distribusi menjadi kurang fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.
Padahal, salah satu permasalahan UMKM yang sering dihadapi oleh usaha kecil adalah distribusi dan pemasaran yang kurang tepat. Jika Anda tahu tentang teknik pemasaran yang tepat, peluang usaha UMKM Anda berkembang semakin besar.
3. Pengelolaan Keuangan Tidak Efisien
Memiliki arus kas yang kuat dapat membuat bisnis Anda berjalan. Karena, pada dasarnya manajemen keuangan berhubungan langsung dengan arus kas. Pengelolaan arus kas yang salah akan menimbulkan masalah pada bisnis Anda.
Ini adalah salah satu permasalahan UMKM yang sering dihadapi saat ini. Tidak sedikit pada pelaku UMKM di Indonesia yang tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis. Hal tersebut tentunya berakibat pada pengelolaan keuangan tidak bekerja secara efisien.
Pengelolaan keuangan yang tidak efisien akan membuat masalah. Salah satunya masalah yang dihadapi perihal keuangan yaitu adanya pengeluaran keuangan lebih besar dari pemasukan. Hal itu berarti bisnis Anda tidak menghasilkan pendapatan yang cukup dari pelanggan.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Bisnis bagi Pemula
4. Kurangnya Inovasi
Banyak pelaku UMKM jalan di tempat dalam mengembangkan usahanya karena minimnya inovasi. Akhirnya banyak usaha yang hanya bertahan selama 1-2 tahun, kemudian bangkrut karena produk atau jasa yang ditawarkan tidak kuat atau kalah bersaing.
Pasalnya, cukup banyak pelaku UMKM di Indonesia yang hanya menjalankan bisnis berdasarkan ikut-ikutan tanpa melihat potensi diri yang dimilikinya. Tidak mengherankan jika produk UMKM lokal yang berhasil menembus pasar internasional terbilang masih sedikit.
Pelaku UMKM diharapkan mampu untuk berpikir kritis sekaligus inovatif dalam memproduksi barang dan jasa. Meski barang yang ditawarkan sejenis, tetapi jika masing-masing memiliki perbedaan yang signifikan membuat konsumen mempunyai banyak pilihan.
5. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online
Salah satu faktor yang menyebabkan pendistribusian barang UMKM kurang meluas karena pengusaha belum melakukan pemasaran online baik melalui website dan optimasi SEO maupun media sosial.
Mungkin, beberapa pelaku UMKM sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dan lainnnya. Akan tetapi, dalam prakteknya masih kurang maksimal. Sehingga, hasil yang didapat pun kurang maksimal.
Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM ini menjadi tantangan dan masalah yang harus dihadapi.
Padahal dengan menggunakan jasa SEO dengan website yang memiliki landing page profesional, banyak konsumen baru yang akan tertarik di tengah tren perdagangan online. Oleh karenanya, penyedia jasa landing page, website dan SEO perlu dilibatkan.
Baca juga: Strategi Digital Marketing yang Tepat untuk UMKM
6. Pembukuan Masih Manual
Pembukuan termasuk dalam pengelolaan keuangan yang menjadi salah satu inti keberhasilan usaha. Kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih karena pembukuan yang masih manual seringkali menghambat UMKM untuk bisa growth dan scale up bisnisnya.
Walaupun terkesan tata tertib, pembukuan untuk bisnis bukanlah hal yang sepele. Perlu diketahui bahwa dengan data pembukuanlah suatu perusahaan bisa mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan ke depannya.
7. Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan hal yang terlihat sepele. Namun pada dasarnya manajemen waktu merupakan permasalahan yang banyak dihadapi UMKM.
Lebih dari 90% pemilik bisnis bekerja multitasking. Mereka bekerja menjadi pengusaha sekaligus pemilik bisnis kecil dan pengurus semua masalah bisnis kecil.
Jika Anda tidak berusaha mengatur waktu sebaik mungkin, Anda akan mengalami kesulitan terkait dengan itu. Maka, buatlah daftar hal yang akan dilakukan “To Do List”. Hal tersebut akan memudahkan para pemilik UMKM yang bekerja multitasker dalam mengatur waktu.
Satu hal lagi, orang yang mengatur waktu dengan baik adalah orang yang membuat perbedaan. Semua persiapan terkait manajemen bisnis pun nantinya bisa diatur dengan lebih baik.
8. Tidak Memiliki Izin
Satu lagi permasalahan UMKM yang juga cukup sering terjadi adalah tidak adanya izin usaha resmi, sehingga menghambat laju usaha Anda. Jika Anda ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi, maka sudah waktunya Anda mengurus izin resmi untuk usaha Anda.
Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.
Demikianlah ulasan mengenai beberapa permasalahan UMKM yang sering terjadi. Tentu, agar permasalahan tersebut tidak terjadi, Anda perlu memiliki strategi manajemen bisnis yang tepat. Terutama, masalah marketing yang berpengaruh pada jalannya bisnis.
Terkait strategi marketing, Google Ads bisa menjadi salah satu opsi yang tepat. Dengan strategi ini, iklan bisnis Anda akan muncul di halaman pencarian Google.
Tidak hanya meningkatkan visibilitas iklan, bisnis UMKM yang Anda jalankan pun akan terlihat lebih profesional dan kesadaran brand target market akan meningkat.
Nah, Zeka Digital menyediakan layanan Google Ads yang bisa Anda manfaatkan. Tentu saja, kami akan membantu melakukan riset dan merancang iklan yang tepat sehingga selain bisnis yang meningkat, pengeluaran untuk iklan pun akan sebanding dengan hasil yang didapatkan!