Dari berbagai jenis digital marketing, pay per click atau PPC merupakan salah satu strategi internet marketing yang cukup banyak digunakan. Salah satu yang menjadi cirinya yaitu tanda Ads yang ada di depannya ketika Anda melihat hasil pencarian Google. Nah, itu sebenarnya model iklan PPC.
Pay per click adalah model iklan yang cocok diterapkan saat ini, mengingat mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet. Selain itu, model iklan ini juga lebih efektif, efisien, dan ekonomis dibanding model iklan konvensional seperti televisi, radio, baliho dan lainnya.
Lantas, apa sebenarnya pay per click itu?
Mengenal Pay Per Click (PPC)
Pay per click (PPC) adalah salah satu model internet marketing di mana pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target audiens. Sistem periklanan ini jamak digunakan oleh para perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Instagram.
PPC bisa dibilang sebagai cara untuk membeli visit atau kunjungan ke website Anda dan bukan mendapatkan traffic website secara organik. PPC sendiri terdiri dari berbagai macam iklan, antara lain search advertising, social advertising, remarketing, display advertising, dan Google shopping.
Search advertising adalah salah satu jenis PPC yang paling terkenal. Anda sendiri pasti pernah melihatnya. Ini adalah jenis iklan yang muncul di search engine result page atau halaman hasil pencarian seperti Google atau Bing.
Jenis PPC yang satu ini memang bisa dibilang sebagai jenis PPC yang paling cepat menghasilkan traffic website. Untuk melakukan search advertising di Google, Anda bisa memanfaatkan produk advertising Google yaitu Google Ads.
Alasan Mengapa Menggunakan PPC
Mungkin Anda masing asing dengan model iklan pay per click (PPC). Tidak masalah. Sebelum menggunakan iklan PPC, Anda perlu mengetahui manfaat dan alasan mengapa Anda harus menggunakan iklan PPC. Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus menggunakan PPC.
1. Dapat Mengatur Target Audiens
PPC memungkinkan Anda untuk mengatur berapa banyak audiens yang ditargetkan untuk suatu iklan. Anda bebas mengatur jumlah audiens iklan Anda, bisa 10 ribu audiens, 20 ribu audiens, atau bahkan 50 ribu audiens.
Tentu lebih banyak audiens yang ditargetkan, lebih banyak juga budget yang perlu Anda keluarkan. Selain itu, Anda juga bisa mempersempit spesifikasi audiens yang Anda targetkan.
PPC juga memungkinkan Anda untuk menentukan target audiens berdasarkan lokasi sehingga Anda bisa fokus pada lokasi tertentu yang menjadi sasaran bisnis Anda.
2. Budget Lebih Terkontrol
Memasang iklan biasanya memakan biaya yang besar. Jika Anda menggunakan PPC, Anda tidak perlu khawatir karena Anda dapat mengontrol budget PPC-nya. Dengan PPC, Anda bisa mengatur budget bulanan dan hariannya agar Anda tidak kelewatan budget.
Selain itu, budget pay per click-nya bisa Anda edit dan sesuaikan kapan saja. Jadi, jika Anda ingin menambahkan budget Anda setelah melihat hasil yang positif, Anda bisa melakukannya kapan saja. Semakin tinggi budget Anda, semakin sering iklan Anda akan muncul.
3. Hasil Lebih Cepat
Berbeda dengan usaha SEO organik yang membutuhkan waktu lama untuk dapat melihat hasilnya, dengan pay per click, Anda bisa memperoleh hasil dari iklan dalam waktu yang relatif cepat.
Jadi, Anda bisa mendapatkan visitor lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Dengan demikian, secara brand pun nantinya brand yang Anda miliki nantinya akan semakin cepat untuk diketahui.
4. Berpengaruh Baik pada SEO
Aturan SEO selalu berubah-ubah karena Google sering mengubah dan mengupdate algoritma SEO. Pay per click bisa membantu SEO website Anda jika Anda lakukan secara bersamaan. SEO organik membutuhkan waktu untuk bisa selalu muncul di halaman pertama Google.
Sementara PPC akan memberi Anda hasil instan. Anda bisa langsung muncul di ranking pertama halaman hasil pencarian untuk keyword Anda.
PPC juga bisa menjadi riset untuk mencari keyword mana yang menghasilkan pengunjung website paling banyak. Nantinya keyword tersebut bisa Anda gunakan di strategi SEO Anda.
5. Algoritma Tidak Mempengaruhi PPC
Google selalu memperbaharui algoritmanya yang mengubah sistem pemeringkatan di hasil pencarian. Begitu juga dengan media sosial seperti Facebook dan Instagram yang mengubah algoritmanya berdasarkan minat dan aktivitas pengguna. Akibatnya follower Anda bisa saja melewatkan postingan atau promosi penting dari Anda.
Berbeda dengan PPC. Pay per click (PPC) tidak terkena dampak dari algoritma organik. Dengan begitu, postingan dan promosi penting Anda tetap bisa tersampaikan kepada target audiens tanpa perlu mengkhawatirkan algoritma.
Baca Juga: Mengenal Algoritma Google, Apa Itu?
6. Return on Investment (ROI) Lebih Besar
Salah satu alasan mengapa PPC popular adalah karena Anda hanya perlu membayar jika ada yang mengklik iklan Anda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan PPC, kemungkinan besar Anda akan mendapat ROI yang lebih besar.
Iklan berbayar ini bekerja lebih efektif karena audiens iklannya sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Hanya saja, memang, harus ada budget yang perlu dipersiapkan secara khusus dengan perhitungan yang tepat.
7. Target Audiens Tidak Bisa Membedakan PPC
Banyak orang yang berpikir bahwa tidak ada orang yang mau mengklik iklan PPC di Google, Facebook, atau Instagram. Memang benar sebagian orang mengabaikan iklan di platform-platform tersebut. Namun, bukan berarti semua orang mengabaikan iklan PPC.
Menurut riset yang dilakukan WordStream, sebanyak 41 persen orang tidak bisa membedakan apakah itu feed organik atau iklan PPC. Jadi, tidak perlu khawatir tidak ada yang mengklik iklan PPC Anda.
Platform-platform penyedia iklan memastikan iklan Anda akan disampaikan kepada target audiens yang spesifik sehingga kemungkinan diklik-nya lebih besar.
Layanan Iklan Pay Per Click
Iklan pay per click tidak hanya disediakan oleh Google saja. Hampir semua platform media sosial juga menyediakan sistem iklan yang sama. Dari Facebook, Twitter, sampai Instagram sama-sama menerapkan sistem pay per click untuk iklan di platform.
Google, Facebook, dan Instagram menyediakan fitur bagi para pemilik bisnis untuk memasang iklan di platform mereka. Ketiga platform tersebut menerapkan model iklan yang sama, yaitu pay per click.
Anda bisa menggunakan salah satu atau semua layanan iklan tersebut bersamaan. Jika target audiens Anda memang kebanyakan menggunakan semua platform tersebut, Anda bisa memanfaatkan ketiganya. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda agar tidak membebani anggaran perusahaan.
1. Google Ads
Google Ads sebelumnya dikenal sebagai Google AdWords. Sejak 24 Juli 2018, Google mengubah nama platform iklan mereka dari Google AdWords menjadi Google Ads. Google Ads adalah fitur dari Google untuk menampilkan paid search atau iklan berbayar di hasil pencarian Google.
Dengan menggunakan Google Ads, Anda bisa menampilkan iklan Anda di hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis Anda.
2. Facebook Ads
Iklan pay per click dari Facebook Ads juga dapat Anda pertimbangkan, mengingat banyaknya pengguna Facebook di Indonesia. Berdasarkan riset yang dirilis KataData, Indonesia menyumbang 130 juta pengguna aktif Facebook pada tahun 2017.
Artinya, lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan Facebook. Selain itu, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 23 menit per hari di media sosial buatan Mark Zuckerberg ini.
Baca Juga: Facebook Marketing, Bagaimanan Memaksimalkannya?
3. Instagram Ads
Platform terakhir yang dapat Anda manfaatkan untuk beriklan adalah Instagram Ads. Jika sudah familiar dengan pembuatan iklan di Facebook Ads, membuat iklan di Instagram tidak akan sulit bagi Anda.
Sebab, sejak bergabung dengan Facebook pada tahun 2012, platform iklan keduanya disatukan di bawah Facebook Ads Manager. Jadi, langkah-langkah pembuatan Instagram Ads hampir mirip dengan cara membuat Facebook Ads.
Demikianlah ulasan mengenai pay per click (PPC) yang merupakan salah satu strategi marketing yang efektif untuk membantu penjualan, brand awareness, sampai dengan SEO. Jadi, tidak ada salahnya Anda mencoba pay per click sebagai salah satu usaha digital marketing Anda dan mengkombinasikannya dengan strategi SEO.